2020
DOI: 10.26877/jiu.v6i1.4616
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perancangan Dan Implementasi Sistem Diagnosis Penyakit Dyspepsia Menggunakan Metode Bayes

Abstract: Penyakit Dypepsia merupakan kumpulan keluhan/gejala klinis (sindrom) rasa tidak nyaman atau nyeri yang di rasakan di daerah abdomen bagian atas yang disertai dengan keluhan lain yaitu perasaan panas di dada dan perut, regurgitas, kembung, perut terasa penuh, cepat kenyang, sendawa, anoreksia, mual, muntah dan banyak mengeluarkan gas dari mulut. Data Medical Record RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe Kota Gorontalo dari tahun 2013-2015, jumlah pasien penyakit Dyspepsia mencapai 2.666 orang, rata-rata setiap t… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Router adalah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan dengan menggunakan teknologi yang berbeda seperti jaringan dengan jaringan yang sama dan topologi bus, star, dan ring. Router dapat mengirimkan data atau informasi dari satu jaringan ke jaringan lainnya [9].…”
Section: Gambar 5 Skema Jaringan Disarankanunclassified
“…Router adalah perangkat keras yang digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan dengan menggunakan teknologi yang berbeda seperti jaringan dengan jaringan yang sama dan topologi bus, star, dan ring. Router dapat mengirimkan data atau informasi dari satu jaringan ke jaringan lainnya [9].…”
Section: Gambar 5 Skema Jaringan Disarankanunclassified
“…Donor darah memiliki manfaat seperti mengetahui golongan darah tanpa dipungut biaya, pemeriksaan kesehatan teratur (tiap kali menjadi donor/tiap 3 bulan sekali) meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobin, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIV/AIDS, mengurangi kelebihan zat besi dalam tubuh, menurunkan resiko penyakit jantung (jantung koroner dan stroke) [1], menambah nafsu makan, menanamkan jiwa sosial, sekali menjadi donor dapat menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang berbeda, menyelamatkan jiwa seseorang secara langsung, meningkatkan produksi sel darah merah, membantu penurunan berat tubuh, mendapatkan kesehatan psikologis.…”
Section: Pendahuluanunclassified