2022
DOI: 10.20961/jpscr.v7i1.53514
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Efektivitas Angiotensin Receptor Blocker (ARB) dengan Calcium Channel Blocker (CCB) Pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis dengan Hemodialisis

Abstract: <p>Prevalensi pasien Penyakit Ginjal Kronis (PGK) berbanding lurus dengan peningkatan kejadian hipertensi. Penatalaksanaan hipertensi yang tepat dan efektif dibutuhkan pada kondisi PGK dalam hal pengendalian tekanan darah maupun memperlambat kejadian penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas <em>Angiotensin Receptor Blocker</em> (ARB) terhadap <em>Calcium Channel Blocker</em> (CCB) pada pasien PGK. Penelitian observasional ini dila… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(3 citation statements)
references
References 14 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Gangguan ginjal yang biasa terjadi di masyarakat adalah gagal ginjal yang setiap tahunnya mengalami peningkatan insiden, tingkat morbilitas dan prevalensi sebesar 10 -16 % (Krisnanda, 2017). Penyakit gangguan ginjal sendiri adalah penyakit gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit yang mengakibatkan uremia atau azotermia (Kinanti et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 2 more Smart Citations
“…Gangguan ginjal yang biasa terjadi di masyarakat adalah gagal ginjal yang setiap tahunnya mengalami peningkatan insiden, tingkat morbilitas dan prevalensi sebesar 10 -16 % (Krisnanda, 2017). Penyakit gangguan ginjal sendiri adalah penyakit gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversibel dimana kemampuan tubuh gagal mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit yang mengakibatkan uremia atau azotermia (Kinanti et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hipertensi dengan gangguan ginjal ini muncul akibat terjadinya mekanisme timbal balik yang bertujuan untuk menurunkan dan menyeimbangkan tekanan darah.. Menurut The Eigth Joint National Commite (JNC VIII) pada tahun (2014), pasien penderita hipertensi gangguan ginjal yang tidak disertai diabetes harus mencapai tekanan darah siastole <140 mmHg dan diastole 90 mmHg. Terapi antihipertensi yang diberikan untuk pasien dengan gangguan ginjal bertujuan untuk memberikan efek optimal apabila dosis yang diberikan sesuai dengan penyakit pasien, karena sebagian besar obat dieliminasi oleh ginjal (Kinanti et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation