Model pemberdayaan masyarakat yang inovatif dan sesuai dengan nilai budaya lokal diperlukan dalam pengendalian vektor Dengue. Ketertarikan masyarakat terhadap penghargaan daripada hukuman ditunjukkan dengan antusiamenya pada penghargaan Adipura. Tujuan penelitian ini adalah menjajaki peluang Lomba Kampung Tanggap DBD dengan pengisian Kalender Pemantauan Jentik Mandiri (KPJM), yang dapat menjadi salah satu cara dalam memperbaiki pengetahuan, perilaku, dan kontainer positif jentik. Penelitian quasi experimental nonrandomized with control group ini dilakukan di 15 RT dari 2 kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Sukun kota Malang. Sebanyak 52 rumah tangga kontrol dari 7 RT dan 45 rumah tangga intervensi dari 8 RT dibandingkan dalam hal pengetahuan, perilaku, dan persentase kontainer positif jentik. Intervensi yang diberikan berupa pengikutsertaan dalam lomba Kampung Tanggap DBD, dimana RT peserta diberikan sejumlah KPJM yang harus diisi secara mandiri oleh keluarga terpilih seminggu sekali selama 2 bulan. Uji statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji Wilcoxon, dan uji Mann Whitney. Hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam hal perilaku sebelum-sesudah baik pada kelompok kontrol (p = 0,039) maupun kelompok perlakuan (p = 0,003), sedangkan untuk pengetahuan dan persentase kontainer positif jentik tidak signifikan (p > 0,05). Namun demikian, secara deskriptif angka persentase kontainer positif jentik yang ditunjukkan pada kelompok perlakuan lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Dapat disimpulkan, Lomba Kampung Tanggap DBD dengan pengisian KPJM berpotensi untuk diangkat sebagai model pengendalian DBD.