Pengalihragaman hujan menjadi debit adalah suatu proses permodelan yang mengubah data curah hujan menjadi data debit. Data debit pada DAS digunakan untuk kebutuhan makhluk hidup di sekitar. Pada kenyataannya, ketersediaan data debit sering kalitidak lengkap. Maka dari itu, dilakukan studi ini yaitualih ragam hujan-debit pada lokasi DAS Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Metode yang digunakan adalahmetode FJ. Mock dan NRECA, yang nantinya keduametode tersebut dibandingkan dengan data AWLRpada DAS Rejoso. Pada hasil analisis didapatkanbahwa metode FJ. Mock dan NRECA merupakanmetode yang cocok diterapkan pada DAS Rejosodengan nilai NSE sebesar 0,936, nilai PBIAS sebesar1,351 dan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,968Kondisi debit pada suatu DAS dipengaruhi olehpenggunaan lahan disekitarnya. Hubungan antaraperubahan penggunaan lahan dengan kondisi debitrerata tahunan DAS Rejoso menunjukkan nilai debityang cenderung menaik, ditinjau dari perbandingantahun 2006, 2010, 2015 dan 2020.
The transformation of rain to discharge is a modeling process that converts rainfall data into discharge data. Discharge data in the watershed is used for the needs of living things in te vicinity. In fact, the availability of discharge data is often incomplete. Therefore, this study was carried out, namely the variation of rainfall-discharge at the location os the Rejoso Watershed, Pasuruan Regency. The method used is FJ. Mock and NRECA, which later the two methods will be compared wit AWLR data in the Rejoso watershed. The results of the analysis show that the FJ. Mock and NRECA are suitable methods to be appllied to the Rejoso watershed with an NSE value of 0,936, a PBIAS value of 1,351 and a correlation coefficient (r) value of 0,968. The use of the surrounding land influences the discharge condition in a watershed. The relationship changes in land use and condition of the annual average discharge of Rejoso watershed shows that the discharge value tends to decrease in terms of comparisons in 2006, 2010, 2015 and 2020.