2021
DOI: 10.14710/elipsoida.2021.9219
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbandingan Metode Fuzzy C-Means Dan K-Means Untuk Pemetaan Daerah Rawan Kriminalitas Di Kota Semarang

Abstract: Kriminalitas merupakan salah satu masalah penting di wilayah perkotaan termasuk di Kota Semarang. namun di Polrestabes Kota Semarang selama ini hanya mencatat laporan terjadinya kriminalitas tanpa memvisualisasikan ke dalam bentuk informasi spasial. Hal ini perlu dilakukan untuk memudahkan pihak berwenang dalam memetakan dan monitoring sebaran daerah rawan kriminalitas. Pada penelitian ini, dilakukan perbandingan metode clustering untuk menentukan metode yang paling baik untuk memetakan daerah rawan kriminalit… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
4
1

Citation Types

0
4
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
4
0
4
Order By: Relevance
“…Penelitian terdahulu lainnya antara lain penelitian Anis Hoerunnisa (dkk) pada komparasi algoritma K-Means dan K-Medoids dalam analiss pengelompokkan daerah rawan kriminalitas di Indonesia, penelitian tersebut menunjukkan bahwa algoritma K-Means lebih optimal dengan DBI 0, 463 dibandingkan dengan K-Medoids dengan DBI 1, 089 [12]. Peenelitian Hana Sugiastu Firdaus (dkk) pada perbandingan metode Fuzzy C-Means dan K-Means untuk pemetaan daerah rawan kriminalitas di kota semarang, dimana pada penelitian tersebut berdasarkan nilai uji menunjukkan bahwa metode Fuzzy C-Means dengan nilai uji sebesar 0,818 lebih baik dibandingan metode K-Means [13].…”
Section: Tinjauan Pustaka 21 Penelitian Terdahuluunclassified
“…Penelitian terdahulu lainnya antara lain penelitian Anis Hoerunnisa (dkk) pada komparasi algoritma K-Means dan K-Medoids dalam analiss pengelompokkan daerah rawan kriminalitas di Indonesia, penelitian tersebut menunjukkan bahwa algoritma K-Means lebih optimal dengan DBI 0, 463 dibandingkan dengan K-Medoids dengan DBI 1, 089 [12]. Peenelitian Hana Sugiastu Firdaus (dkk) pada perbandingan metode Fuzzy C-Means dan K-Means untuk pemetaan daerah rawan kriminalitas di kota semarang, dimana pada penelitian tersebut berdasarkan nilai uji menunjukkan bahwa metode Fuzzy C-Means dengan nilai uji sebesar 0,818 lebih baik dibandingan metode K-Means [13].…”
Section: Tinjauan Pustaka 21 Penelitian Terdahuluunclassified
“…The Fuzzy C-Means algorithm has the highest silhouette index accuracy comparison of 0.2559, which is better than the k-medoids algorithm [8] and has an accuracy rate of 76% when compared to the k-means algorithm [7]. The Fuzzy C-Means algorithm is excellent at detailed grouping [9] based on the data attributes it possesses [10], and it performs exceptionally well in finding high-level clusters [11] Additionally, it can map interactions between different cluster shapes [12] and demonstrate test results with a best percentage of 71.23% [13]. The Silhouette Index is shown to have a strong structure category value of 0.84321191, indicating that the Fuzzy C-Means algorithm is well-suited for grouping product data into three clusters [14].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Previous research studies used the Fuzzy C-Means and K-Means methods to map crime-prone areas in Semarang City, then validated with the results of processing tests, namely the Partition Coefficient Index Test on Fuzzy C-Means and Silhouette Index in K-Means [9]. The research with the K-Means method used for regional clustering prone to natural disasters in Indonesia which is divided into 3 clustering groups (high, medium, low) and uses the Silhouette Index to test the level of validity [4].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%