Latar Belakang : Postpartum yaitu periode waktu dimana organ reproduksi kembali semula seperti sebelum hamil yang membutuhkan waktu sekitar 6 minggu. Setelah melahirkan terjadi perubahan fisiologis, hormon dan psikologis pada ibu nifas. Nyeri post sectio caesarea adalah nyeri pada tempat sayatan karena disebabkan oleh robekan pada jaringan dinding perut anterior saat menjalani operasi caesarea. Hal ini membuat ibu merasa tidak nyaman dan bisa menyebabkan stres sehingga terjadi postpartum blues.
Tujuan Penelitian : Diketahuinya hubungan antara nyeri post sectio caesarea dengan kejadian postpartum blues di RS PKU Muhammadiyah Bantul.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif korelasional dan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini ialah ibu post sectio caesarea yang berada di RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan jumlah populasi sebanyak 38 responden. Alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner Numeric Rating Scale (NRS) dan Edinburgh Postpartum Depression Scale (EPDS). Analisis data yang digunakan yaitu unvariat dan bivariat menggunakan uji Somers’d.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengalami nyeri post sectio caesarea dengan kategori nyeri sedang 17 (44,7%) dan sebagian besar responden mengalami postpartum blues 30 (78,9%). Hasil analisis hubungan nyeri post sectio caesarea dengan kejadian postpartum blues diperoleh nilai p value sebesar 0,000 < 0,05 dan keeratan hubungan 0,489.
Kesimpulan : Terdapat hubungan hubungan antara nyeri post sectio caesarea dengan kejadian postpartum blues di RS PKU Muhammadiyah Bantul.