Perbandingan Ubi Jalar Ungu dengan Pisang Ambon terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil

Abstract

Anemia ini disebakan selain dari asupan juga proses penyerapannya dalam tubuh. Asupan zat besi selain bersumber dari pangan hewani juga terdapat pada pangan nabati. Ubi jalar salah satu pangan nabati yang mengandung zat besi sebanyak 0,61 mg per 100 gram. Pangan nabati seperti pisang ambon juga mengandung zat besi, Vitamin C dan asam amino esensial yang spesifik seperti histidin dan arginine, selain sebagai sumber fe juga vitamin dapat membantu penyerapan zat besi serta bermanfaat untuk pembentukan dan penyempurnan otak. Tujuan; untuk mengetahui efektifitas konsumsi ubi jalar dan pisang ambon terhadap peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil. Bahan dan Metode; Jenis penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pre dan post test control design melalui pemberian jenis makanan ubi jalar ungu dan pisang ambon sebagai pengganti tablet Fe guna meningkatkan kadar Hb pada ibu hamil selama 14 hari. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan besar sampel 90 ibu hamil. Data dianalisis menggunakan Uji Anova, uji lanjutan digunakan uji Post Hoc LDS. Hasil; diperoleh perbedaan rata-rata Hb ibu hamil berdasarkan ketiga kelompok perlakuan. Kesimpulan; ubi ungu dan pisang ambon efektif meningkatkan Hb selama kehamilan dan Pisang ambon lebih efektif dibandingkan dengan ubi jalar ungu.

The The Effect of Administration of Sweet Leaf on Hemoglobin Levels in Pregnant Women with Anemia at Bara-Baraya Health Center, Makassar City

“…Ubi jalar memiliki banyak manfaat, seperti menjaga kebugaran tubuh, mendukung program diet, perawatan rambut dan elastisitas kulit, meningkatkan kadar haemoglobin dalam darah, serta memiliki efek penyembuhan terhadap penyakit. (Siagian & Damanik, 2021).…”

“…Zat besi adalah mineral yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan sel darah merah (hemoglobin) serta berperan dalam pembentukan mioglobin (protein yang membawa oksigen ke otot), kolagen (protein yang terdapat pada tulang, tulang rawan, dan jaringan penyambung), dan enzim. Selain itu, zat besi juga memiliki peran penting dalam sistem pertahanan tubuh(Siagian & Damanik, 2021) Berdasarkan penelitian Yuliani (2016) yang melakukan penelitian yang berjudul analisis efektifitas penggunaan daun ubi jalar dengan daun kemangi dalam peningkatan kadar Hb dalam darah ibu hamil mendapatkan hasil bahwa hampir setengah yaitu 36 ibu (48%) kadar Hb meningkat yang digunakan daun kelor ketimbang yang diberikan daun kemangi.Perubahan kadar Hb yang terjadi pada ibu hamil yang diberikan ubi jalar semuanya ada peningkatan, karena zat yang di miliki daun ubu jalar dapat meningkatkan kadar Hb .Pemberian rebusan daun ubi jalar bisa menjadi alternatif penanganan anemia pada ibu hamil karena jumlah besi, kalsium, dan karoten dalam daun ubi jalan tinggi dibanding dengan daun lainya dalam 100 mg daun ubi jalar terkandung 117 mg kalsium, 3,5 mg karoten, 1,8 mg zat besi , 1,6 mg vitamin E, 7,2 mg vitamin C, dan 0,5 mg vitamin K, vitamin B, serta betakaroten (Dewi Kartika Sari, 2021)V. KESIMPULAN DAN SARANDari hasil penelitian yang dilakukan pada bulan September hingga Desember 2021 di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar, diperoleh hasil observasi (HO) yang menunjukkan adanya penolakan. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat pengaruh pemberian daun ubi jalar terhadap kadar hemoglobin (HB) pada ibu hamil dengan anemia.…”

Pemberian Kombinasi Tablet Fe dan Jus Jambu Biji Merah terhadap Peningkatan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil dengan Anemia Ringan

“…Anemia pada ibu hamil adalah kondisi dimana kadar Hb berada di bawah 11 g/dl pada trimester I dan III atau di bawah 10,5 g/dl pada trimester II. Anemia kehamilan merupakan peningkatan kadar cairan plasma selama kehamilan mengencerkan darah (hemodilusi) yang dapat tercermin sebagai anemia 2 Secara global, prevalensi anemia pada wanita hamil menunjukan angka yang tinggi yaitu sebesar 40,1%. Di beberapa negara di Asia, prevalensi anemia pada ibu hamil juga menunjukan angka yang cukup tinggi, misalnya Myanmar 53,8%, India 50,1%, Indonesia 42,0%, Thailand 40,2%, Malaysia 37,1%, China 32,4%, Singapura 31,8% dan Philipina 30,3%.…”