Latar belakang: Salah satu masalah gizi pada remaja adalah obesitas. Faktor risiko obesitas bersifat multifaktoral.Ketidakseimbangan konsumsi zat gizi, tinggginya konsumsi garam, asupan serat yang tidak mencukupi,peningkatan frekunsi konsumsi makanan junk food, rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik, faktor psikologis,status sosial ekonomi, program diet, usia, dan jenis kelamin merupakan faktor yang berkontribusi pada obesitasremaja.Tujuan: Menganalisis untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian obesitas remaja.Metode: Penelitian case control dengan total 80 subyek, kasus adalah remaja obesitas dan kontrol adalah remajatidak obesitas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Variabel bebas adalahtingkat kecukupan asupan zat gizi makro, asupan serat, asupan natrium, frekuensi konsumsi junk food, tingkataktivitas fisik, kualitas tidur, dan tingkat stres. Variabel terikat adalah kejadian obesitas pada remaja. Analisis datamenggunakan uji chi-square dan regresi logistik berganda.Hasil: Faktor risiko yang secara bermakna berhubungan (p<0,05) menjadi faktor risiko terjadinya obesitas padaremaja adalah asupan energi (p = 0,000); asupan protein (p = 0,018); asupan lemak (p = 0,000); asupan karbohidrat(p = 0,001); asupan serat (p = 0,007); asupan natrium (p = 0,000); frekuensi konsumsi junk food (p = 0,023); danaktivitas fisik (p = 0,000). Hasil uji regresi logistik berganda menunjukan asupan karbohidrat merupakan faktorrisiko yang paling dominan terhadap obesitas remaja (Exp(B) = 18,743; 95%CI = 2,778-126,457; p = 0,003).Kesimpulan: Remaja dengan asupan zat gizi makro dan natrium yang berlebih, asupan serat yang kurang,konsumsi junk food yang sering, dan tingkat aktivitas fisik yang rendah berisiko lebih terhadap terjadinya obesitas.
Kata kunci : Faktor risiko, Obesitas, Remaja