Salah satu masalah kesehatan yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah penanggulangan anemia. Anemia masih menjadi masalah kesehatan para remaja, khususnya pada remaja putri. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan menguatkan niat pencegahan anemia pada siswi SMAS Barrang Lompo, Kota Makassar. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswi kelas XI yang berjumlah 21 orang. Pengabdian ini dilakukan dengan metode permainan Kartu ABCS (Aksi Bersama Cegah Stunting), pemaparan materi dengan metode ceramah, pembagian tablet tambah darah kepada peserta, dan pemasangan poster di mading sekolah. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini yaitu adanya peningkatan skor pengetahuan peserta sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan pencegahan dan penanganan anemia dari rata-rata 44,7% menjadi 63,3%, dan peningkatan niat dari 69,5% menjadi 76,4%. Setiap peserta diberikan empat tablet tambah darah di mana satu diantaranya dikonsumsi secara serentak saat edukasi. Satu set poster Cerita Anemia dipasang di mading sekolah sebagai media informasi mengenai anemia. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan niat pencegahan anemia siswi SMAS Barrang Lompo sebelum dan setelah dilakukan edukasi.
Education on Prevention and Management of Anemia in Young Women on Barrang Lompo Island
One of the health problems currently being the focus of the government is the prevention of anemia. Anemia is still a health problem for adolescents, especially for young women. The purpose of this service is to increase the knowledge and strengthening intentions anemia prevention of SMAS Barrang Lompo student females. The target of this activity was 21 class XI students at SMAS Barrang Lompo. This service was carried out using 3 methods, namely the ABCS (Joint Action to Prevent Stunting) card game, presentation of material using the lecture method, and placing posters on the Barrang Lompo High School bulletin. The results obtained from the community service activities showed that there were differences in the participants' knowledge scores and intentions scores before and after the counseling was carried out based on the pre-test and post-test. The results showed of increasing the knowledge of SMAS Barrang Lompo students from an average of 44.7% to 63.3% and intentions from 69.5% menjadi 76.4%. Based on these results, it can be concluded that there was an increase in anemia knowledge and strengthening intentions prevention before and after education was carried out for SMAS Barrang Lompo student females.