Latar Belakang: Atlet renang remaja dapat memiliki persepsi tubuh negatif yang memicu terjadinya gangguan makan. Hal tersebut dapat menimbulkan ketidakseimbangan zat gizi yang berakibat pada perubahan komposisi tubuh dan status gizi.
Tujuan: Penelitian ini menganalisis hubungan persepsi tubuh, risiko gangguan makan, dan tingkat kecukupan gizi dengan status gizi atlet renang remaja di OSC dan POSSI Kota Bogor.
Metode: Desain penelitian ini Cross-Sectional Study pada 21 orang subjek yang dipilih secara purposive sampling dengan beberapa kriteria sampel. Pengumpulan data persepsi tubuh menggunakan kuesioner Contextual Body Image Questionnaire for Athletes (CBIQA), risiko gangguan makan menggunakan kuesioner Eating Disorders Screen for Athletes (EDSA), asupan makan menggunakan Food Recall 2x24 jam.
Hasil: Persepsi tubuh subjek memiliki hubungan dengan status gizi (p=0,030 r=0,473) tetapi tidak berhubungan dengan risiko gangguan makan. Risiko gangguan makan juga tidak berhubungan dengan tingkat kecukupan gizi (selain cairan) dan status gizi. Namun, ditemukan hubungan tingkat kecukupan gizi dengan komposisi tubuh dan status gizi.
Kesimpulan: Sebagian besar subjek merasa puas terhadap bentuk tubuhnya karena memiliki status gizi baik. Subjek dengan status gizi lebih dan obesitas lebih khawatir terkait penampilannya dan lebih berisiko gangguan makan. Namun, kepedulian mereka terhadap penampilan tidak mengubah pola makan mereka.