2022
DOI: 10.37630/jpm.v12i2.555
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perbedaan Model Problem Based Learning dan Model Kooperatif Ditinjau dari Kemampuan Penalaran Matematis Siswa

Abstract: Kemampuan seseorang dalam memaknai suatu konsep pengetahuan satu dengan yang lain berbeda-beda, tergantung pada kemampuannya dalam menalar. Dalam pembelajaran matematika, kemampuan penalaran merupakan salah satu kompetensi yang menjadi tujuan. Perbedaan penalaran seseorang dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam memecahkan masalah non-rutin. Hasil observasi awal, terlihat bahwa siswa masih cenderung menyelesaikan masalah berdasarkan contoh solusi yang diberikan oleh guru, ketika diberikan masalah yang menuntu… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
1
0
1

Year Published

2022
2022
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 11 publications
0
1
0
1
Order By: Relevance
“…Kemampuan penalaran adalah proses berpikir untuk mengidentifikasi masalah dalam menghasilkan pernyataan baru yang akan digunakan selama menyelesaikan masalah proses berpikir dengan menghubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang menuju pada suatu kesimpulan (Vierula et al, 2021;Nasuition et al, 2021;Saragih, Adisaputera dan Saragi, 2019;Susanti dan Rustam, 2018;Mustika, Makmun dan Feranie, 2019). Kemampuan penalaran siswa ditandai oleh empat indikator, yaitu kemampuan siswa dalam mengenal pola permasalahan secara sederhana sehingga mampu dipahami, kemampuan siswa untuk membuat perkiraan terkait konsep/materi sebagai argumen dasar yang dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan, kemampuan siswa untuk menjalankan rencana untuk membuktikan argumen dasar yang telah dibangun, serta kemampuan siswa untuk menyatakan argumennya setelah melakukan pembuktian terhadap argumen dasar yang dibangun (Syahlan, Malay and Matondang, 2022). Keempat indikator di atas merupakan serangkaian prosedur berpikir yang holistik, artinya bahwa setiap indikator itu penting, merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.…”
Section: A Latar Belakangunclassified
“…Kemampuan penalaran adalah proses berpikir untuk mengidentifikasi masalah dalam menghasilkan pernyataan baru yang akan digunakan selama menyelesaikan masalah proses berpikir dengan menghubungkan fakta-fakta atau evidensi-evidensi yang menuju pada suatu kesimpulan (Vierula et al, 2021;Nasuition et al, 2021;Saragih, Adisaputera dan Saragi, 2019;Susanti dan Rustam, 2018;Mustika, Makmun dan Feranie, 2019). Kemampuan penalaran siswa ditandai oleh empat indikator, yaitu kemampuan siswa dalam mengenal pola permasalahan secara sederhana sehingga mampu dipahami, kemampuan siswa untuk membuat perkiraan terkait konsep/materi sebagai argumen dasar yang dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan, kemampuan siswa untuk menjalankan rencana untuk membuktikan argumen dasar yang telah dibangun, serta kemampuan siswa untuk menyatakan argumennya setelah melakukan pembuktian terhadap argumen dasar yang dibangun (Syahlan, Malay and Matondang, 2022). Keempat indikator di atas merupakan serangkaian prosedur berpikir yang holistik, artinya bahwa setiap indikator itu penting, merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.…”
Section: A Latar Belakangunclassified
“…Problem-Based Learning (PBL) is a learning approach that can support students' active involvement in the learning process. The problem-based learning approach is highly recommended because it can produce a more significant and meaningful learning process [16]. Through the problem-based learning model, students are encouraged to become independent and critical learners, and improve students' analytical thinking skills [17], [18].…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%