Di era digital seperti saat ini, lingkungan anak dihadapkan dengan teknologi yang dapat memengaruhi perkembangannya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh karakteristik anak, karakteristik keluarga, penggunaan gawai, dan interaksi ibu-anak terhadap perkembangan sosial-emosional anak. Penelitian ini melibatkan 122 keluarga yang memiliki anak usia prasekolah yang dipilih secara acak. Lokasi penelitian dipilih secara purposive, yaitu di Kelurahan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan alat bantu kuesioner dan selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif dan uji regresi linear berganda. Penggunaan gawai anak terdiri dari durasi penggunaan, tingkat ketergantungan, dan kontrol orang tua. Hasil uji regrsi linear berganda menunjukkan bahwa meningkatnya tingkat ketergantungan anak pada gawai dapat menurukan perkembangan sosial-emosional anak, sedangkan meningkatnya interaksi ibu-anak dapat meningkatkan perkembangan sosial-emosional anak. Sementara itu, usia anak dan besar keluarga berpengaruh positif terhadap perkembangan sosial-emosional anak tetapi pendidikan ibu berpengaruh negatif terhadap perkembangan sosial-emosional anak. Untuk itu, orang tua hendaknya mengupayakan agar anak tidak menggunakan gawai terlalu sering dan lebih banyak memberikan kesempatan anak untuk bermain dan bersosialisasi. Pemerintah juga diharapkan dapat memanfaatkan program yang Posyandu dan Bina Keluarga Balita (BKB) untuk mengedukasi orang tua terkait pengasuhan di era digital, khususnya pengasuhan untuk anak usia prasekolah.