Background: Central obesity is a condition where there is a lot of fat accumulating in the body especially around the abdomen. Intake of micronutrients such as calcium and water that are lacking and low physical activity in office workers can cause central obesity.Objectives: This study aims to analyze the relationship between micronutrient intake (calcium and water) and physical activity with central obesity in office workers in PT X, Lamongan.Methods: This study was carried out using a analytic observational method using a cross sectional study design with a quantitative approach. The research sample was 44 office workers in PT X, Lamongan who were taken randomly. Data collected included measurements of waist circumference, measurements of body weight and height, 3x24 hour food recall and physical activity questionnaire. Analysis of the data in this study used a Chi-square test with 95% CI (α = 0.05).Results: This study showed that micronutrient intake consisting of calcium intake (p = 0.486) and water intake (p = 1.000) was not associated with central obesity. Meanwhile, there is a relationship between physical activity and central obesity in office workers (p = 0.028, OR = 5.40).Conclusions: Central obesity in office workers has a relationship with physical activity. However, micronutrient intake (calcium and water) is not associated with central obesity in office workers. Workers should routinely monitor their weight and abdominal circumference together with physical activities such as exercise to prevent central obesity.ABSTRAKLatar Belakang: Obesitas sentral adalah suatu keadaan dimana terdapat banyak lemak yang menumpuk di dalam tubuh khususnya di sekitar perut. Asupan zat gizi mikro seperti kalsium dan air yang kurang serta rendahnya aktivitas fisik pada pekerja bagian perkantoran dapat menyebabkan terjadinya obesitas sentral.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara asupan zat gizi mikro (kalsium da air) dan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas sentral pada pekerja bagian perkantoran di PT X, Lamongan.Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasional analitik menggunakan desain studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian sebesar 44 pekerja bagian perkantoran di PT X, Lamongan yang diambil secara acak. Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran lingkar perut, pengukuran berat badan dan tinggi badan, food recall 3x24 jam dan kuesioner aktivitas fisik. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-s quare dengan CI sebesar 95% (α = 0.05).Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa asupan zat gizi mikro yang terdiri dari asupan kalsium (p=0,486) dan asupan air (p=1,000) tidak berhubungan dengan kejadian obesitas sentral. Sementara itu, terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas sentral pada pekerja bagian perkantoran (p=0,028, OR=5,40).Kesimpulan: Obesitas sentral pada pekerja bagian perkantoran memiliki hubungan dengan aktivitas fisik. Akan tetapi, asupan zat gizi mikro (kalsium dan air) tidak berhubungan dengan obesitas sentral pada pekerja bagian perkantoran. Pekerja sebaiknya melakukan pemantauan terhadap berat badan dan lingkar perut secara rutin bersamaan dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga untuk mencegah terjadinya obesitas sentral.