Layanan 5G New Radio (NR) dapat memberikan keunggulan kecepatan data tinggi dan latensi rendah. Keberadaan teknologi 5G khususnya di Indonesia, sudah diimplementasikan oleh beberapa operator seluler di frekuensi 2300 MHz dan 1800 MHz. Akan tetapi, pengadaan jaringan 5G di Indonesia belum tersebar secara merata. Maka dari itu dibutuhkannya analisis perencanaan yang lebih rinci khususnya di area urban. Pada penelitian ini, dilakukan perencanaan jaringan 5G yang dibutuhkan di salah satu area urban di Pulau Jawa, yaitu Kota Cimahi, untuk frekuensi 2300 MHz dengan menggunakan metode analisis coverage planning. Model propagasi yang digunakan pada penelitian ini adalah 3GPP TR38.900. Berdasarkan analisis dan perhitungan yang dilakukan, didapatkan 26 site untuk area Kota Cimahi yang memiliki luas area sekitar 40,3 km². Selanjutnya, diatur penempatan letak site berdasarkan kondisi coverage di area tersebut dan juga berdasarkan persebaran jaringan 4G yang sebelumnya sudah ada di area tersebut, karena perencanaan 5G yang digunakan adalah tipe 5G Non-Standalone. Berdasarkan hasil analisis coverage yang dilakukan didapatkan kondisi level sinyal Synchronization Signal Reference Signal Received Power (SS-RSRP) diatas -90 dBm mencapai 27,3% dari keseluruhan luas area. Hal ini menunjukkan bahwa perencanaan jaringan 5G di area ini hanya dapat menjangkau cakupan area hingga seperempat dari luas area keseluruhan.