2022
DOI: 10.20527/twj.v8i1.108
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Performance and Carcases Percentage of Pekin Duck Supplied With Sago Pith Silage as an Energy Source

Abstract: The purpose of this study was to determine the optimal level of use of sago pith silage to replace rice bran in the ration on the production performance of male Peking ducks. The research treatments included: T0 = No sago pith silage (control), T1 = Use of 5% sago pith silage in the ration, T2 = Use of 10% sago pith silage in the ration, T3 = Use of 15% sago pith silage in the ration, T4 = Use of sago pith silage 20% in the ration. The experimental diet contained 16% crude protein and 3000 kcal/kg metabolizabl… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1

Citation Types

0
1
0
5

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(6 citation statements)
references
References 10 publications
0
1
0
5
Order By: Relevance
“… Sulaiman et al (2022) showed no negative effects on the performance and carcass quality of Pekin ducks fed with sago pith silage as a replacement for rice bran at levels 5, 10, 15, and 20%. When 20% of sago pith silage was used, the abdominal fat increased.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 89%
“… Sulaiman et al (2022) showed no negative effects on the performance and carcass quality of Pekin ducks fed with sago pith silage as a replacement for rice bran at levels 5, 10, 15, and 20%. When 20% of sago pith silage was used, the abdominal fat increased.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 89%
“…Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa tingkat penggunaan limbah roti dalam ransum berpengaruh sangat nyata terhadap pertambahan bobot badan akhir itik Peking yang dipelihara hingga 7 minggu. Penggunaan tepung limbah roti dalam ransum selama 5 minggu menunjukkan rata-rata bobot akhir tertinggi terdapat pada perlakuan P3 (30%) sebesar 1506,25 g, diikuti perlakuan P4 (40%) sebesar 1482,50 g, perlakuan P2 (20%) sebesar 1422,81 g, perlakuan P1 (10%) sebesar 1393,13 g dan yang terkecil terdapat pada perlakuan P0 (kontrol) sebesar 1307,81 g. P4 terdapat penurunan karena kemampuan penyerapan nutrisi yang rendah dibandingkan P3 hal ini terlihat pada pertambahan bobot badan sebesar 1.087 g, dengan tingkat konsumsi ransum sebesar 4.630 g dan bobot akhir sebesar 1.482 g. Sedangkan P3 kemampuan penyerapan nutrisinya tinggi dibandingkan P4 hal ini terlihat pada pertambahan bobot badan sebesar 1.087 g, dengan tingkat konsumsi ransum sebesar 4.633 g dan bobot akhir sebesar 1.506 g. Berbeda yang dilaporkan (Sulaiman et al, 2022) berat akhir itik Peking tidak dipengaruhi oleh pemberian silase empulur sagu, dimana berat akhir perlakuan memiliki rata-rata 1610,00 g -1690,63 g/ekor, yang relatif lebih besar dari berat kontrol 1604,06 g/ekor. Hal ini dikarenakan hasil bobot akhir borkorelasi dengan jumlah konsumsi ransum yang dihabiskan serta pertambahan bobot ternak selama pemeliharaan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Bobot Badan Akhir Itik Pekingunclassified
“…Penggunaan limbah roti dalam ransum secara nyata dapat meningkatkan persentase karkas, akan tetapi nilai yang didapat tersebut relatif sama dikarenakan bangsa itik, kondisi fisik, bobot badan dan pakan yang di gunakan juga relatif sama. Sulaiman et al, (2022) Rasyaf (2010) menyatakan bahwa berat karkas dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu bangsa itik (strain), berat hidup, cara pemeliharaan, jenis kelamin, konsumsi pakan, dan nutrisi pakan. Hasil penelitian Sari et al (2015) menunjukan bahwa pemberian tepung limbah roti sampai taraf 40% dalam ransum ayam broiler tidak menurunkan kualitas karkas baik pada berat karkas, presentase karkas, warna karkas, warna daging maupun meat bone ratio ayam broiler.…”
Section: Persentase Karkas Itik Pekingunclassified
See 2 more Smart Citations