Semakin pentingnya baterai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, serta untuk menjaga kualitas dan keandalan baterai, menyebabkan Battery Management System (BMS) sangat diperlukan. BMS dapat digunakan untuk menghindari over charge, short circuit dan suhu ekstrim pada baterai. Tujuan dari perancangan prototipe BMS ini yaitu untuk memonitoring nilai SOC dan SOH baterai secara real time. Nilai SOC dihitung dengan metode Open Circuit Voltage (OCV) dan metode Coloumb Counting (CC). Sedangkan nilai SOH dihitung dengan membandingkan muatan saat ini dan muatan kondisi baru. Pada prototipe BMS, sensor pembagi tegangan, sensor arus dan sensor suhu dihubungkan pada baterai. Data dari ketiga sensor tersebut akan diolah dengan Arduino dan dikirim ke software LabView. LabView akan menampilkan nilai tegangan, arus, suhu, SOC dan SOH baterai. Dari hasil pengujian menggunakan jenis baterai baru dan lama, komponen sensor BMS berfungsi dengan akurasi yang tinggi. Baterai baru memiliki kinerja pengisian dan pengosongan yang lebih baik daripada baterai lama. Baterai lama juga memiliki suhu yang lebih panas dibandingkan dengan baterai baru. Oleh karena itu, BMS sangat diperlukan untuk menjaga kondisi baterai agar bekerja dengan baik.