Penelitian ini fokus pada dampak meningkatnya penggunaan internet secara massif, terutama dalam konteks kehabisan sumber daya IPv4 dan peralihan ke IPv6. Selain itu, penelitian juga menyoroti peran ketersediaan jaringan dan kemampuan dalam mengatasi kegagalan pada router dalam konteks manajemen perangkat dan kualitas layanan. Penelitian ini membandingkan performa HSRP dan GLBP dengan IPv6 menggunakan parameter QoS (Quality of Service), termasuk delay, throughput, downtime, dan packet loss. HSRP menunjukkan kinerja lebih baik daripada GLBP dalam kondisi default, dengan throughput HSRP lebih tinggi (0,128 Bps), packet loss yang lebih rendah (0%), dan delay yang lebih rendah (0,308 ms). Saat terjadi hardware failure, HSRP tetap unggul dalam throughput (perbedaan sekitar 0,695 Bps) namun memiliki packet loss lebih tinggi (0,55%) dan delay yang lebih tinggi (0,566 ms). Downtime yang dibutuhkan oleh HSRP juga lebih cepat (8,13 detik) dibandingkan dengan GLBP (8,6 detik), dengan selisih sekitar 0,47 detik.