Akhir-akhir ini banyak pekerjaaan pemadatan tanah dilakukan secara marginal sekedar memenuhi persyaratan untuk dapat dibayar, dikarenakan adanya percepatan pelaksanaan konstruksi yang sering terjadi pada pembangunan jalan toll. Kondisi ini mengakibatkan hasil pemadatan tidak merata bahkan tidak dapat mencapai kepadatan yang diinginkan secara merata. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab kerusakan jalan yang diakibatkan oleh konsep perkerasan yang kurang tepat, bisa disebabkan oleh perubahan kadar air optimum dalam subgrade, tanah expansive dan atau pemadatan tanah yang tidak memenuhi kaidah teknis. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui tingkat kepadatan tanah timbunan secara merata dalam skala pekerjaan dengan volume besar; juga dapat mempersingkat waktu pengujian kepadatan lapangan dengan metode dan menggunakan alat bantu IC; serta dapat meningkatkan ketebalan pemadatan; selain itu dapat meningkatkan kepadatan material perkerasan Jalan dan untuk mengurangi bea perbaikan jalan. Metode penelitian ini menggunakan Deskriptif Kualitatif. Data primer yang diambil hasil pengujian kepadatan laboratorium baik uji proctor standart maupun uji proctor modified terhadap tanah existing dan untuk data sekunder ini didapat dari instansi swasta, instansi pemerintah antara lain dapat berupa laporan penelitian, laporan sensus, peta dan foto. Belajar dari negara negara maju seperti Amerika, China, Singapura, Jepang dan banyak negara lainnya pada dasarnya semua sama dimana para Engineer diminta untuk segera menyelesaikan pekerjaannya dengan mutu yang baik. Salah satunya adalah metode kerja yang mengkombinasikan peralatan peralatan non disturb atau semi otomatis yang dapat mengontrol kualitas sedini mungkin. Yaitu salah satunya dalam hal pekerjaan pemadatan dengan menggunakan Inteligent Compaction (IC).