Perbedaan kualitas minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan disebabkan oleh perbedaan kualitas bahan baku dan proses produksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas minyak goreng kemasan A dan B serta curah yang telah diproduksi sebelum dipasarkan. Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif yang difokuskan pada analisa Free Fatty Acid (FFA), Moisture & Impurities (M & I), Iodine Value (IV), Peroxide Value (PV), colour, stability, cloud point dan minyak pelikan terhadap minyak goreng kemasan A dan B serta curah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai parameter pengujian untuk minyak goreng kemasan A dan B serta curah adalah 0,064 %, 0,065 % dan 0,068 % untuk FFA. Kandungan M&I adalah 0,040%, 0,045% dan 0,046%. 60,887; 59.034; dan 57.416 g I2/100 mg minyak untuk nilai IV. Nilai PV sebesar 0,098; 0,102; dan 1,58 Mek O2/Kg. 1.9/46 Merah/Kuning, 2.1/51 Merah/Kuning, dan 2.3/51 Merah/Kuning untuk colour . Untuk stability, waktu selama 10 menit, 5 menit dan 1 menit. Suhu cloud point adalah 4,4°C, 7,4°C, dan 9,8°C dan hasil negatif pada uji minyak pelikan. Minyak goreng kemasan A yang diperoleh lebih berkualitas dibandingkan minyak goreng kemasan B dan curah.