The
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan gelatin, ferro sulfat dan aluminium sulfat serta kombinasi gelatin dengan ferro sulfat atau aluminium sulfat untuk pemisahan krom total (krom valensi 3 dan krom valensi 6) pada limbah cair industri penyamakan kulit. Pemisahan krom total pada limbah cair dilakukan dengan menggunakan gelatin dan ferro sulfat atau aluminium sulfat dengan rasio 4:0; 3:1; 2:2; 1:3; dan 0:4 (b/b). Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelatin, ferro sulfat, dan aluminium sulfat, mampu memisahkan kandungan krom total pada limbah cair industri penyamakan kulit. Kombinasi antara gelatin dengan ferro sulfat atau aluminium sulfat sebagai flokulan dapat bersinergi untuk pemisahan kandungan krom total pada limbah cair industri penyamakan kulit. Kombinasi antara gelatin dan aluminium sulfat dengan rasio 3:1 (b/b) dapat memisahkan kandungan krom total sebesar 94,75%, limbah menjadi lebih jernih, dan derajat kekeruhan turun sebesar 74,47%. Kandungan krom total pada limbah pasca pemisahan menjadi sebesar 0,61 ppm. Keadaan ini telah memenuhi syarat baku mutu limbah cair bagi usaha dan khususnya untuk kegiatan industri penyamakan kulit.Kata kunci: gelatin, flokulan anorganik, limbah cair, krom total.
PENDAHULUANKrom (Cr) merupakan bahan penyamak kulit yang paling banyak digunakan oleh industri penyamakan kulit dan sekitar 85% kulit dunia disamak menggunakan krom (Bacordit et al., 2014). Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa krom mampu bereaksi dan membentuk ikatan dengan asam amino protein kolagen kulit (Mustakim et al., 2010). Disamping itu, kulit yang disamak menggunakan krom memiliki beberapa keunggulan, antara lain cocok digunakan untuk produksi aneka ragam barang kulit dan kulit krasnya memiliki kesesuaian yang lebih baik dengan bahan kimia untuk proses retanning dan fatliquoring (Wu et al., 2014). Kulit