Masalah yang sering terjadi pada akseptor keluarga berencana(KB) adalah keluhan pasca pemakaian alat kontrasepsi sehingga mengakibatkan tingginya angka drop-out dan Unmet-need. Keadaan ini terjadi akibat dari pilihan yang kurang rasional. Tujuan penelitian ini menganalisa pengaruh teknik konseling Satu Tuju terhadap rasional pemilihan alat kontrasepsi pada calon akseptor KB. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, populasinya adalah Pasangan Usia Subur, jumlah sampel ditentukan dengan perhitungan besaran sampel dengan hasil 40 pasangan usia subur yang ditentukan dengan teknik random sampling. Data dikumpulkan dengan wawancara, untuk memperoleh data alat kontrasepsi yang dipilih oleh calon akseptor setelah pelaksanaan konseling. Analisa data dilakukan dengan uji t-test independent. Perolehan hasil analisis t-hitung 8,384 dan t-tabel 2,085, karena t-hitung lebih besar dari t -tabel, maka disimpulkan bahwa pengaruh teknik konseling Satu Tuju efektiv terhadap rasional pemilihan alat kontrasepsi pada calon akseptor KB. Diharapkan tenaga kesehatan memberikan konseling KB dengan teknik Satu Tuju agar calon akseptor dapat menentukan pilihan secara rasional.