2018
DOI: 10.18196/bdr.6130
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perintisan Desa Wisata Berbasis Alam dan Budaya di Seloharjo, Pundong, Bantul Yogyakarta

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
3

Relationship

0
3

Authors

Journals

citations
Cited by 3 publications
(3 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Menurut Mulder dalam Sutrisno (1985) "Betapapun dengan berubahnya jaman, kebudayaan dan identitas Jawa yang dasariah tidaklah banyak berubah dan orang-orang Jawa amat sadar dan bangga dengan kontinyuitas kebudayaan mereka". Sesuai dengan pendapat tersebut, mantra nyapih bertahan sampai sekarang dan masih digunakan oleh masyarakat Jawa karena PENEROKA : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 103 Vol.…”
Section: Pengaruh Islam Dalam Mantra Nyapihunclassified
“…Menurut Mulder dalam Sutrisno (1985) "Betapapun dengan berubahnya jaman, kebudayaan dan identitas Jawa yang dasariah tidaklah banyak berubah dan orang-orang Jawa amat sadar dan bangga dengan kontinyuitas kebudayaan mereka". Sesuai dengan pendapat tersebut, mantra nyapih bertahan sampai sekarang dan masih digunakan oleh masyarakat Jawa karena PENEROKA : Jurnal Kajian Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 103 Vol.…”
Section: Pengaruh Islam Dalam Mantra Nyapihunclassified
“…Namun, salah satu permasalahan yang disampaikan oleh masyarakat Dusun Soka adalah belum adanya produk unggulan/khas dusun yang dapat mendukung program desa wisata. Pengembangan desa wisata mempunyai prospek yang baik untuk desa dan warganya, mengingat letak Desa Seloharjo yang dekat dengan obyek wisata lainnya seperti Pantai Parangtritis, Pantai Depok, dan Pantai Parangkusomo (Sutrisno et al, 2018). Oleh karena itu, pengembangan produk unggulan desa diharapkan dapat mendukung program desa wisata.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menurut Sutrisno yang menjelaskan bahwa kejawen merupakan kunci pemahaman berpikir ala Indonesia menyangkut persepsi "ada", sinkretisme dan toleransi, sehingga hal tersebut sudah menjadi hal yang lumrah dalam kehidupan sehari -hari masyarakat Indonesia (Sutrisno, 1985). Sehingga pada kebudayaan utamanya yakni kebudayaan lokal yang dibalut dengan keagamaan menciptakan sebuah makna dalam interaksinya yakni sebagai berikut;…”
unclassified