Hipokalemia periodik paralisis merupakan suatu kelemahan otot yang dapat disebabkan oleh kondisi hipertiroid akibat penyakit Graves. Prevalensi penderita hipokalemia periodik paralisis dengan gejala tirotoksikosis mencapai 10%. Penyakit Graves merupakan suatu kelainan sistem imun yang dapat menyebabkan disfungsi organ lainnya seperti pada kondisi hepatitis autoimun. Penegakan diagnosis hepatitis auotimun saat ini masih menjadi tantangan bagi klinisi karena ada keterbatasan fasilitas pelayanan pemeriksaan penunjang seperti smooth muscle antibodies (SMA), antimitochondrial antibodies (AMA), anti-liver/kidney microsomal antibodies type 1 (anti LKM-1), yang seringkali masih sulit didapatkan. Artikel ini membahas mengenai kasus wanita 34 tahun dengan kelemahan anggota gerak tubuh sejak 3 bulan dan memberat, penurunan berat badan sebanyak 4 kg dalam waktu 1 bulan, sering merasa lapar, gelisah dan sulit tidur karena tidak tahan terhadap udara panas dan berdebar-debar. Pada pasien didapatkan urin berwana keruh sejak 10 hari terakhir. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan peningkatan kadar alanin transminase (ALT) 256 U/I dan aspartat aminotransferase (AST) 142 U/I disertai peningkatan kadar bilirubin total 12,09 mg/dl, bilirubin direct 10,5 mg/dl. Penanda infeksi virus hepatitis HbsAg non-reaktif dan anti-HCV negatif, kadar kalium 2,29 mmol/L, dan antinuclear antibody test 1,3 IU/ml, thyroid stimulating hormone (TSH) <0,01 uIU/ml, dan FT4 5,46 mg/dl. Hasil USG abdomen menunjukkan chronic liver disease. Histopatologi dari jaringan liver menunjukkan kronik hepatitis dengan infiltrasi inflamatori. Pasien diterapi dengan pemberian tiamazol, suplemen potasium, propranolol, dan prednison. Hasilnya, keluhan dan fungsi hati membaik.