2021
DOI: 10.20884/1.agrin.2020.24.2.538
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perkecambahan Dan Pertumbuhan Bibit Dari Benih Poliembrio Jeruk Siam Banjar Pada Media Tanah Gambut Yang Diaplikasikan Beberapa Amelioran

Abstract: Penyeleksian indukan guna mendapatkan batang atas jeruk siam banjar yang berkualitas di tanah gambut dapat dilakukan dengan cara penanaman benih yang memiliki sifat poliembrio. Tanah gambut memiliki beberapa kekurangan, sehingga media tanam ini diaplikasikan dengan beberapa jenis amelioran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perkecambahan dan pertumbuhan bibit dari benih jeruk siam banjar yang bersifat poliembrio pada media tanah gambut yang diaplikasi beberapa amelioran. Penelitian dilaksanakan pada B… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Lama perendaman dalam larutan Trichoderma Sp juga dapat mempengaruhi jumlah poliembrioni pada penelitian yang dilakukan waktu rendam yang menghasilkan poliembrioni paling tinggi yaitu pada 8 jam hal ini menunjukan bahwa pada waktu tersebut penyerapan benih jeruk siam madu pada larutan Trichoderma Sp optimal sehingga poliembrioni paling banyak tumbuh pada perlakuan T1W3. Menurut penelitian Widianti et al, (2014) perkecambahan benih jeruk siam asal kampar pada media pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 2:1 memiliki presentase 68.83% dan penelitian Rahmadini, et al, (2020) persentase poliembrio perlakuan abu janjang kelapa sawit pada tanah gambut mencapai 63.83% dan persentase poliembrioni perlakuan abu sekam padi pada tanah gambut yaitu hanya sebesar 47.72% oleh karena itu media tanam tanah gambut dengan abu janjang sawit lebih mampu menghasilkan banyak bibit, sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, persentase perlakuan dalam beberapa kosentrasi dosis Trichoderma sp dan lama waktu rendam rata-rata paling tinggi 40%.…”
Section: Poliembrioni Benih Jeruk Siam Maduunclassified
“…Lama perendaman dalam larutan Trichoderma Sp juga dapat mempengaruhi jumlah poliembrioni pada penelitian yang dilakukan waktu rendam yang menghasilkan poliembrioni paling tinggi yaitu pada 8 jam hal ini menunjukan bahwa pada waktu tersebut penyerapan benih jeruk siam madu pada larutan Trichoderma Sp optimal sehingga poliembrioni paling banyak tumbuh pada perlakuan T1W3. Menurut penelitian Widianti et al, (2014) perkecambahan benih jeruk siam asal kampar pada media pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 2:1 memiliki presentase 68.83% dan penelitian Rahmadini, et al, (2020) persentase poliembrio perlakuan abu janjang kelapa sawit pada tanah gambut mencapai 63.83% dan persentase poliembrioni perlakuan abu sekam padi pada tanah gambut yaitu hanya sebesar 47.72% oleh karena itu media tanam tanah gambut dengan abu janjang sawit lebih mampu menghasilkan banyak bibit, sedangkan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, persentase perlakuan dalam beberapa kosentrasi dosis Trichoderma sp dan lama waktu rendam rata-rata paling tinggi 40%.…”
Section: Poliembrioni Benih Jeruk Siam Maduunclassified
“…Media tanam setek yang baik sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman setek dalam menunjang pertumbuhan bagian-bagian pada tanaman setek seperti akar, tunas, daun, dan batang (Benbya et al, 2018). Media tanam setek yang baik harus ditambahkan dengan bahan organik, seperti pupuk organik dan amelioran (Rahmadini et al, 2020;Riska et al, 2021). Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan komposisi media tanam tanah gambut dengan pupuk organik kotoran kambing agar sifat kimia tanah gambut khususnya pH dapat diperbaiki, sehingga pertumbuhan setek lada akan tumbuh dengan baik.…”
Section: Hasil Dan Pembahasan Ph Media Setek Tanaman Ladaunclassified