Kurangnya pengenalan dan edukasi permainan tradisional di sekolah bertaraf internasional menjadi problem tersendiri dalam upaya pelestarian budaya khas Indoensia. Metode pengabdian yang dilakukan meliputi Planning, Screening, Implementation, Evaluation, and Reporting. Pelaksanaan melibatkan semua guru dan siswa di sekolah tersebut. Data dalam kegiatan pengabdian diambil melalui observasi dan wawancara. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa peserta kegiatan pengabdian merasa senang dengan kegiatan yang dilakukan secara langsung praktik dilapangan. Selama proses kegiatan pengabdian, peserta tampak antusias mencoba dan mempelajari enam ragam permainan diantaranya Terompah Panjang, Egrang Batok, Bekelan, Srempengan, Engklek, dan Gasingan. Melalui pengabdian ini, upaya pelestarian budaya indonesia dapat terlaksana dan terbukti berdampak positif bagi generasi muda.