“…Kejadian DRP tersering antara lain potensi interaksi obat (66%), dosis yang tidak tepat (17,3%), pemakaian obat yang tidak perlu (16%), efek samping obat (14%), dan pemilihan jenis obat yang tidak tepat (8,7%). 3 Meskipun pasien berhak memilih dengan siapa dia ingin berobat dan pilihan pengobatan apa yang ingin dilakukannya sebagai bentuk realisasi asas autonomi dalam etika kedokteran, pengetahuan yang minim tentang obat yang beredar, baik jenis, efek terapi, dan efek samping membuat masyarakat biasanya menyerahkan pilihan jenis obat yang diresepkan sepenuhnya kepada dokter. Di era sekarang, di mana pilihan obat sudah sangat beragam, seorang dokter harus memastikan bahwa obat-obatan yang diberikan pada pasiennya sesuai indikasi medis dan aman, tetapi tetap dengan harga yang terjangkau.…”