2012
DOI: 10.1016/j.fcl.2012.06.005
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Peroneus Longus Transfer for Drop Foot in Hansen Disease

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1
1

Citation Types

0
3
0

Year Published

2017
2017
2024
2024

Publication Types

Select...
7
1

Relationship

0
8

Authors

Journals

citations
Cited by 12 publications
(5 citation statements)
references
References 11 publications
0
3
0
Order By: Relevance
“…Three of the above-mentioned cohorts used both types of transfers in the same cohort. Only one cohort, Cohen J. C. et al [ 14 ], reported a transfer of peroneus longus tendon (Table 2 ).…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…Three of the above-mentioned cohorts used both types of transfers in the same cohort. Only one cohort, Cohen J. C. et al [ 14 ], reported a transfer of peroneus longus tendon (Table 2 ).…”
Section: Resultsmentioning
confidence: 99%
“…Furthermore, dissatisfaction and insufficient mobility with the orthosis was a common or even decisive indication for surgery in the cohorts analyzed. Therefore, these cohorts were also included [14,20,25,[35][36][37].…”
Section: Outcome Measuresmentioning
confidence: 99%
“…Standard transfer is a TP transfer to the dorsum of the foot (6). Flexors are typically used in leprosy patients (FDL) (3,4) or to supplement TP transfer (FHL) (9). Patient with no functioning TP presents a special challenge, and typically arthrodesis is an offered option (10).…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Diklasifikasikan secara anatomis, penyebab umumnya mencakup; sel tanduk anterior sumsum tulang belakang/ Anterior horn cell of the spinal cord (misalnya poliomyelitis dan penyakit neuron motorik); akar saraf motoric, misalnya lesi cauda equina dan keterlibatan akar saraf lumbosakral saat keluar dari tulang belakang, biasanya dikaitkan dengan prolaps diskus intervertebralis; saraf motorik perifer sebagai bagian dari neuropati perifer difus (termasuk sindrom Guillain-Barré, polineuropati demielinasi inflamasi kronis); motorik herediter dan neuropati sensorik (misalnya Penyakit Charcot-Marie-Tooth) Keterlibatan saraf perifer spesifik yang berasal dari pleksus siatik, diantara lain; saraf siatik saat melewati panggul melalui siatic notch, melewati sendi panggul ke kaki (misalnya karena fraktur panggul dan setelah operasi panggul atau penggantian pinggul); saraf peroneum (yang menginervasi evertor dan dorsiflexors pergelangan kaki), seringkali sebagai akibat dari fraktur tungkai bawah di mana saraf melintasi kepala fibular (Sackley et al, 2015) Kusta adalah penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae (Cohen & de Miranda, 2020). Prevalensi kusta yang terdaftar secara global adalah 192.713 kasus (0,25/10.000 populasi) pada akhir 2017, meningkat 20.765 kasus dibandingkan tahun 2016 (Rathod et al, 2020) Setelah India, Brasil adalah negara dengan yang terbesar jumlah kasus di dunia (Cohen & de Freitas Cabral, 2012) . Cedera saraf adalah fitur utama dari pathogenesis kusta karena kecenderungan unik M leprae untuk menyerang sel Schwann dan sistem saraf perifer, menyebabkan "multipleks mononeuritis " yang berasal dari imunologis yang menghasilkan neuropati otonom, sensorik, dan motoric yang bisa permanen dan berkembang menjadi kecacata (Cohen & de Miranda, 2020) Kelainan bentuk atau deformitas pada penyakit kusta dapat lebih jauh dibagi lagi dalam deformitas fungsional dan deformitas anatomi/morfologis.…”
Section: Pendahuluanunclassified