Persepsi Guru Senior Terhadap Pembelajaran Tematik Pada Pendidikan Anak Usia Dini Di Salatiga

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggali persepsi guru-guru senior terhadap pembelajaran tematik dalam pendidikan anak usia dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer persepsi guru-guru senior mengenai pembelajaran tematik. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data adalah pedoman wawancara, dokumen RPPH, dan catatan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis fenomenologi interpretatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa, pertama, guru-guru senior mempunyai persepsi bahwa pembelajaran tematik bukan hal yang baru didalam PAUD dan tematik adalah ciri khas dari pembelajaran di PAUD. Kedua, guru-guru senior mempersepsi bahwa pembelajaran tematik yang sekarang lebih banyak menggunakan benda nyata. Guru-guru senior mencampuradukkan konsep pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik. Ketiga, para guru mempersepsikan bahwa student-centered merupakan ciri khas pembelajaran tematik yang sekarang. Namun, pada prakteknya mereka belum sepenuhnya dapat menerapkannya dalam pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran tematik dipersepsi guru sebagai pendekatan pembelajaran yang sudah lama mereka ketahui tetapi pada prakteknya mereka belum mempersepsikan dan mempraktekan pembelajaran tematik sebagaimana mestinya.
 This research aimed to obtain senior teachers’ perception about thematic learning in early childhood education. The method used in this research was descriptive qualitative with phenomenology research paradigm. The data used in this research was the primary data of teachers’ perception about thematic learning. Instrument used to collect the data were guided interview, lesson plans, and observation notes. Data analysis was performed by using interpretative phenomenology analysis. The results showed that, first, the senior teachers perceived that thematic learning was not a new issue in early childhood education. Further, they perceived thematic learning was one of the characteristics of the early childhood education. Second, they perceived the current thematic learning in terms of real objects presence. They mixed the concept of thematic learning with scientific approach. Third, they perceived that student-centered is one of the characteristics of current thematic learning. Nonetheless, they remained unable to accordingly apply it in learning. In summary, thematic learning have been perceived by teachers as a learning approach, however, they have not perceived and practiced it in learning properly.

Gambaran Kompetensi Pedagogik Guru PAUD dalam Memahami Teori dan Praktik Pendidikan untuk Anak Usia Dini

“…Penelitian sebelumnya menunjukkan adanya kekurangan pengetahuan tentang teori perkembangan anak usia dini di kalangan guru PAUD sehingga mengakibatkan pemberian stimulasi kepada anak kurang tepat (Brinkman et al, 2017;Nakajima et al, 2021). Pendidik saat ini kurang memahami konsep pembelajaran yang sesuai dengan usia secara komprehensif, sehingga menyebabkan pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak (Sopacua & Rahardjo, 2020;Syarfina et al, 2018). Banyak guru PAUD yang tetap mengajarkan calistung kepada siswa sebagai sarana mempersiapkan mereka memasuki sekolah dasar (Nakajima et al, 2021;Nocita et al, 2020;Sibagariang & S. Pandia, 2021;Syarfina et al, 2018).…”

“…Guru PAUD yang menjadi partisipan penelitian ini tidak ada yang dapat menjawab secara singkat maupun komprehensif terkait teori yang biasa digunakan dalam menerapkan pendidikan anak usia dini, padahal jika dilihat dari latar belakang pendidikan, terdapat partisipan yang merupakan lulusan S1 PG-PAUD. Guru wajib memiliki pengetahuan mengenai ilmu dan perkembangan anak usia dini (Sopacua & Rahardjo, 2020;Syarfina et al, 2018). Hal tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik guru pada ranah pengetahuan terhadap teori perkembangan anak usia dini masih kurang.…”

Program Pembelajaran Tematik Berbasis Tri Hita Karana Pada Anak Usia Dini

“…Program pembelajaran tematik memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar secara individu maupun kelompok secara partisipatif untuk menggali, mencari, dan mengeksplorasi berbagai hal sesuai keinginannya, untuk mendapatkan pengetahuan baru yang holistik dan otentik (Asiyah, 2020;Sopacua & Rahardjo, 2020). Pelaksanan program pembelajaran tematik diturunkan dari program tahunan, program semesteran, dan rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (Rasmani et al, 2022;Yuliastri & Ramdhani, 2018).…”