Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi guru Sekolah Dasar terhadap implementasi pembelajaran terpadu dalam Kurikulum Merdeka. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap implementasi pembelajaran terpadu dalam Kurikulum Merdeka secara keseluruhan positif. Tujuh dari sembilan guru menunjukkan pemahaman dan pelaksanaan yang baik, sementara dua guru senior masih terpaku pada metode pembelajaran tradisional. Pelaksanaan pembelajaran terpadu di sekolah ini dilakukan secara fleksibel, berbeda dari Kurikulum 2013 yang menggunakan tema terintegrasi. Para guru memadukan berbagai mata pelajaran secara mandiri, seperti menggabungkan Bahasa Indonesia dan Seni Rupa. Pembelajaran IPAS dijalankan dengan fokus semesteran pada IPA atau IPS, serta integrasi dengan mata pelajaran lain. Meskipun menghadapi kendala waktu dan administrasi, guru mengakui manfaat pembelajaran terpadu dalam meningkatkan keterlibatan siswa dan penanaman Profil Pelajar Pancasila. Pentingnya pelatihan intensif bagi guru untuk mendukung inovasi dan kreativitas dalam pembelajaran juga menjadi catatan penting dari penelitian ini.