2019
DOI: 10.22435/vektorp.v13i2.1097
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Persepsi Stakeholder Tentang Program Eliminasi Filariasis di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan : Suatu Tinjauan Studi Kasus

Abstract: Enrekang District was declared passed the Transmission Assessment Survey (TAS) -3 in 2016 and received a certificate of free elephant foot area by the Ministry of Health in 2017. The study aims to thoroughly identify various aspects related to the success of Enrekang District in implementing TAS third stage to lead to the elimination of filariasis. Qualitative studies are carried out by conducting in-depth interviews with relevant stakeholders in supporting the filariasis elimination program. The research has … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
3
1

Citation Types

0
0
0
4

Year Published

2021
2021
2023
2023

Publication Types

Select...
2

Relationship

1
1

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(4 citation statements)
references
References 7 publications
0
0
0
4
Order By: Relevance
“…Kebijakan di tingkat desa juga telah dilakukan dalam mendukung eliminasi filariasis di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, salah satunya adalah dengan mewajibkan penduduk desa yang mengurus berkas administrasi ke kelurahan agar terlibat dahulu dalam kegiatan POPM filariasis. 6 Artinya, penduduk yang akan dilayani adalah penduduk yang telah mendapat dan minum obat pencegahan filariasis. Dukungan dari pengambil kebijakan tersebut cukup efektif, karena proporsi penduduk yang minum obat menjadi tinggi (> 90%), sehingga hasil pemeriksaan darah yang dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tidak mendapatkan penduduk yang positif.…”
Section: Pembahasan Peran Pengambil Kebijakan Dalam Penanganan Limfat...unclassified
“…Kebijakan di tingkat desa juga telah dilakukan dalam mendukung eliminasi filariasis di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, salah satunya adalah dengan mewajibkan penduduk desa yang mengurus berkas administrasi ke kelurahan agar terlibat dahulu dalam kegiatan POPM filariasis. 6 Artinya, penduduk yang akan dilayani adalah penduduk yang telah mendapat dan minum obat pencegahan filariasis. Dukungan dari pengambil kebijakan tersebut cukup efektif, karena proporsi penduduk yang minum obat menjadi tinggi (> 90%), sehingga hasil pemeriksaan darah yang dilakukan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur tidak mendapatkan penduduk yang positif.…”
Section: Pembahasan Peran Pengambil Kebijakan Dalam Penanganan Limfat...unclassified
“…Tingkat kepatuhan minum obat di daerah endemis Enrekang terhitung tinggi yaitu 94,8% untuk Desa Potokullin dan 98,7% untuk Desa Parombean, sehingga sangat berpengaruh terhadap eliminasi filariasis di daerah tersebut. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi dan Pramestuti 15 di Kota Pekalongan yang menunjukkan adanya penurunan angka mikrofilaria di Kelurahan Pabean yaitu dari 3,4% menjadi 1,3% setelah pengobatan massal selama lima tahun berurutan 17 Kebiasaan masyarakat menggunakan kelambu saat tidur di malam hari berpengaruh terhadap kejadian filariasis di Kabupaten Enrekang. Penggunaan kelambu pada saat tidur di malam hari dilakukan oleh sebagian besar responden.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Meskipun alokasi dana DAK (APBN) untuk kegiatan filariasis dirasa kurang mencukupi, kegiatan tetap bisa berjalan dengan menggunakan tambahan dana dari BOK Puskesmas (APBD). 17 Selain bantuan dana, pemerintah provinsi juga mendistribusikan obat-obatan ke daerah-daerah yang memerlukan melalui pemerintah kabupaten, serta pemberian kendaraan operasional untuk mempermudah mobilitas petugas dalam melaksanakan tugasnya. 17 Pencegahan penularan penyakit filariasis tidak hanya menyangkut sisi pengobatan dan pemeriksaan darah saja, melainkan perlu juga dilakukan survei dan pemeriksaan terhadap nyamuk di daerah endemis filariasis.…”
Section: Pembahasanunclassified
See 1 more Smart Citation