Persepsi (Tidak) Etis Mahasiswa Akuntansi: Ditinjau dari Pengetahuan Etika, Religiusitas dan Love of Money

Abstract

The purpose of this study is to examine the influence of ethical knowledge, religiosity and love of money on the unethical perceptions of accounting students both partially and simultaneously. Respondents in this study were active students majoring in accounting at State Polytechnic of Malang. The sampling technique used purposive sampling with a sample size of 210 respondents. The data collection method uses a questionnaire containing 72 questions related to ethical knowledge, religiosity, love of money and unethical perception. The results of the study prove that the ethical knowledge has a significant and negative effect on the unethical perception of accounting students. The level of religiosity does not have a significant and positive effect on the unethical perception of accounting students. And also the love of money has a significant and positive effect on the unethical perception of accounting students. Simultaneously the ethical knowledge, religiosity, love of money have a significant effect on the unethical perception of accounting students.

Pengaruh Pengetahuan Etika, Religiusitas, dan Love of Money Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi di Kota Padang)

“…Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2020) yang membuktikan bahwa pengetahuan etika berpengaruh positif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi. Hal ini sejalan pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Panduwinasari (2021) yang menyatakan bahwa pengetahuan etika berpengaruh signifikan negatif terhadap perilaku tidak etis mahasiswa akuntansi. Mardawati (2014) juga menemukan bahwa pengetahuan etika berpengaruh signifikan negatif terhadap persepsi etis mahasiswa akuntansi atas perilaku tidak etis akuntan.…”

Pengaruh Religiusitas, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Intelektual, Idealisme dan Status Ekonomi Terhadap Persepsi Etis Mahasiswa Akuntansi

“…Seseorang dengan status ekonomi yang tinggi atau memiliki kemampuan ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan oranglain cenderung memiliki sikap konsumtif, tidak etis, dan mementingkan dirinya sendiri (Prasastianta, 2011) dalam (Widhiasmana & Budiasih, 2018). Lebih dari itu, orang yang memiliki status sosial ekonomi tinggi lebih rentan melakukan perilaku tidak etis (Panduwinasari et al, 2021).…”