Pertumbuhan dan Produksi Sorgum bicolor pada Kultur Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dengan Sistem Fertigasi dan Fortifikasi Nutrisi Berbeda

Abstract

Arbuscular mycorrhizal Fungi (AMF) is a microorganism that biologically affects plant enzymes and plant nutrients. AMF production development techniques need to be improved with the addition of nutritional fortification to produce quality AMF products. The research aimed was to cultivate AMF with complete fertilizer nutrition and different fertigation systems on Sorghum bicolor. The study used a 2 x 3 factorial randomized design with A factor: fertigation system (flat and terraced) and B factor: fertilizer nutrient levels (1000ppm, 2000ppm, 3000ppm). The results showed that the flat fertigation system had a significant different (p<0.05) on plant height, the number of leaves, stem diameter, and fresh biomass. However, in the high-level fertigation system, numbers of leaf, stem diameter, and fresh biomass did not have significant difference. There was no interaction between the fertigation and nutrient fortification systems. Sorghum panicle age started at 75 yields after planting (DAT). The relationship between percent infection and the number of spores showed a low level of correlation with R2 = 0.032. It can be concluded that the best fertigation system was a flat fertigation system for all nutrient fortifications, with the best average yield on 2000ppm nutrient fortification.
 Key words: AMF, fertigation system, nutrition fortification

Quality of Arbuscular Mycorrhizal Fungi Produced with Different Nutritional Fortification Techniques for Increased Productivity Alfalfa (Medicago sativa L.)

“…Laboratorium Agrostologi IPB memiliki beberapa produk mikoriza yang dihasilkan dari teknik fortifikasi nutrien berbeda yang efektif dalam pembibitan tanaman Indigofera zollingeriana. Fitria et al (2022) menyatakan bahwa teknik fortifikasi memungkinkan adanya peningkatan kualitas dan kinerja FMA dengan mengontrol jumlah dosis pupuk supaya lebih efisien. Hingga saat ini, evaluasi mengenai kualitas inokulum FMA hasil produksi massal dengan fortifikasi nutrien berbeda pada tanaman alfalfa pada skala rumah kaca masih belum dilakukan.…”

“…Hasil ini menunjukkan inokulasi FMA efektif meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman inang diantaranya peningkatan suplai N sehingga pertumbuhan jumlah daun yang lebih baik dibandingkan kontrol. Hal ini sejalan dengan Fitria et al (2022) bahwa mikoriza mampu meningkatkan kemampuan tanaman dalam menyerap nutrien dan menghasilkan hormon pertumbuhan seperti giberelin dan auksin.…”

“…Jumlah cabang memiliki pertumbuhan yang lebih baik pada tanaman yang diinokulasikan FMA. Fitria et al (2022) menyatakan bahwa pertumbuhan jumlah cabang yang termasuk ke dalam pertumbuhan vegetatif tanaman berhubungan erat dengan penyerapan unsur hara yang maksimal dan simbiosis mutualisme yang terjadi antara mikoriza dan tanaman inang. Ghaisani et al (2020) menambahkan bahwa inokulasi FMA tunggal (G. agregatum dan Acaulospora sp.)…”

“…Hasil ini diperkuat dengan peubah tinggi tanaman (Tabel 1) dan jumlah daun tanaman (Tabel 2) yang menunjukkan bahwa tanaman yang diinokulasikan FMA menghasilkan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan kontrol sehingga meningkatkan biomassa total tanaman. Kemampuan FMA dalam meningkatkan biomassa total yaitu dengan menstimulasi sintesis fitohormon endogen pada tanaman inang Fitria 2022). Tanaman yang bersimbiosis dengan FMA menghasilkan struktur khusus berupa arbuskula yang berperan dalam pertukaran mineral anorganik dan peningkatan serapan unsur hara makro dan mikro terutama P dan N secara signifikan sehingga terjadi akumulasi peningkatan biomassa pada tanaman tersebut (Begum et al 2019;.…”

Efektivitas Fungi Mikoriza Arbuskula yang Diproduksi dengan Teknik Fortifikasi Nutrisi Berbeda terhadap Produktivitas Stylosanthes guianensis pada Cekaman Kekeringan

“…Laboratorium Agrostologi, Divisi Ilmu dan Teknologi Tumbuhan Pakan dan Pastura, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Fakultas peternakan IPB memproduksi FMA dengan teknik fortifikasi nutrien ABmix berbeda dan dihasilkan produk inokulum dengan efektivitas tinggi pada beberapa tanaman pakan. Fitria et al (2022) melaporkan bahwa pemberian inokulum FMA produksi Laboratorium Agrostologi berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman serta biomassa segar Sorgum bicolor. Efektivitas produk inokulum FMA yang diproduksi dengan teknik fortifikasi berbeda dalam meningkatkan adaptasi dan produktivitas Stylosanthes guianensis pada cekaman kekeringan belum dilakukan.…”