Perubahan iklim dan keberlanjutan merupakan tantangan besar dalam produksi pangan, yang didominasi sumber pangan biji-bijian yang rentan terhadap perubahan iklim. Sumber karbohidrat umbi dianggap lebih tahan dan mudah beradaptasi dengan tantangan tersebut. Talas merupakan salah satu potensi besar untuk memenuhi kebutuhan pangan dengan nilai gizi yang tinggi. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan dosis bahan organik terhadap karakter morfologi talas, dan hubungan karakter morfologi dan umbi yang dihasilkan, serta menentukan dosis yang tepat untuk budidaya talas di Indonesia. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap faktor tunggal yaitu dosis bahan organik, dengan lima ulangan. Dosis bahan organik terdiri dari 4 taraf yaitu 0,25 kg tanaman-1, 0,5 kg tanaman-1, 0,75 kg tanaman-1, dan 1 kg tanaman-1. Bahan organik (BO) meningkatkan pertumbuhan vegetatif, umbi atribut dan produksi bibit. BO meningkatkan pertumbuhan vegetatif kuantitatif. Dosis sekitar 0,5 - 1 kg lubang-1 diidentifikasi sebagai dosis yang tepat untuk pertumbuhan vegetatif, umbi atribut dan produksi bibit talas. Ada korelasi positif antara pertumbuhan vegetatif, atribut umbi dan produksi bibit. Tinggi tanaman, ukuran daun, dan diameter batang sangat penting untuk menentukan perkembangan umbi, dan selanjutnya menyebabkan tingginya produksi bibit.