Talas dikenal sebagai tanaman yang adaptif terhadap tanah dengan kelembaban tinggi. Dalam rangka mitigasi dampak perubahan iklim, respon genotipe tanaman talas terhadap variasi ketersediaan air perlu diketahui. Penelitian bertujuan mengevaluasi pengaruh frekuensi pemberian air pada pertumbuhan dan hasil tanaman talas tipe eddoe dan dasheen. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Kebun Percobaan Cikabayan IPB pada bulan Januari sampai April 2020. Sepuluh genotipe talas dievaluasi yang terdiri atas dua tipe dasheen (Talas Sutra dan Talas Bentul) dan delapan tipe eddoe (S6, S20, S24, S26, S28, S34, S35, dan S36). Tanaman umur delapan minggu dalam polibag diberi air dengan frekuensi berbeda yakni 1, 3, 7, dan 15 hari sekali hingga jenuh air. Hasil penelitian menunjukkan pertumbuhan semua tipe talas lebih vigor pada interval pemberian air 1 dan 3 hari sekali seperti ditunjukkan oleh peubah tinggi, jumlah daun, jumlah anakan, dan diameter petiol. Bobot basah umbi semua tipe talas mencapai 2-3 kali lipat pada perlakuan interval pemberian air 1 dan 3 hari dibandingkan dengan interval 7 dan 15 hari sekali; maka talas termasuk sensitif terhadap rendahnya kelembaban tanah.
Kata kunci: cekaman kekeringan, perubahan iklim, satoimo, talas dasheen, talas eddoe