2017
DOI: 10.22338/mka.v40.i1.p19-30.2017
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Perubahan fungsi kognitif dan psikomotor residen anestesiologi dan terapi intensif setelah 32 jam kerja

Abstract: Anestesiologis yang bertugas di IGD dapat menjalani jam kerja 24 jam. Anestesiologis yang lelah mempunyai konsekuensi menurunnya fungsi kognitif dan psikomotor. Peserta PPDS Anestesiologi menjalani 32 jam kerja saat bertugas jaga IGD. Tujuan: Untuk mengetahui perubahan fungsi kognitif dan psikomotor PPDS Anestesiologi setelah menjalani 32 jam kerja. Metode: Penelitian ini mengobservasi 69 peserta PPDS Anestesiologi yang menjalani 32 jam kerja. Setiap peserta PPDS diperiksa fungsi kognitif dan psikomotor pada j… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2020
2020
2020
2020

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 13 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…13 Tetapi hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahrul yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh lamanya tidur dengan fungsi kognitif dan psikomotor setelah 32 jam kerja pada peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI yang mendapat tidur minimal 5 jam dengan yang tidur kurang dari 5 jam pada saat 32 jam kerja. 14 Penelitian yang dilakukan oleh Ali dkk menyatakan bahwa mahasiswa kedokteran memiliki hari dan waktu malam yang lebih berat karena adanya tuntutan untuk mengerjakan tugas presentasi, persiapan ujian mingguan dan bulanan serta kegiatan keorganisasian yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas. Hal ini membuat mahasiswa kedokteran memiliki kualitas tidur yang buruk sehingga berdampak pada penurunan atensi dan konsentrasi saat proses belajar, serta disfungsi aktivitas di siang hari seperti adanya rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…13 Tetapi hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahrul yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh lamanya tidur dengan fungsi kognitif dan psikomotor setelah 32 jam kerja pada peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI yang mendapat tidur minimal 5 jam dengan yang tidur kurang dari 5 jam pada saat 32 jam kerja. 14 Penelitian yang dilakukan oleh Ali dkk menyatakan bahwa mahasiswa kedokteran memiliki hari dan waktu malam yang lebih berat karena adanya tuntutan untuk mengerjakan tugas presentasi, persiapan ujian mingguan dan bulanan serta kegiatan keorganisasian yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas. Hal ini membuat mahasiswa kedokteran memiliki kualitas tidur yang buruk sehingga berdampak pada penurunan atensi dan konsentrasi saat proses belajar, serta disfungsi aktivitas di siang hari seperti adanya rasa kantuk yang berlebihan di siang hari.…”
Section: Pendahuluanunclassified