Abstrak
Homoseksual merupakan kelainan terhadap orientasi seksual yang ditandai dengan timbulnya rasa suka terhadap sesama jenis. Indonesia menjadi negara kelima terbesar penyumbang LGBT dan mempunyai populasi 3% LGBT. Dari 250 juta rakyat Indonesia, sekitar 7,5 jutanya merupakan LGBT. Penelitian ini bertujuan mengetahui analisis faktor risiko perilaku seksual yang menyimpang (homoseksual) di wilayah kerja Puskesmas Simpur Bandar Lampung tahun 2023. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan case-control. Populasi pada penelitian ini 180 kejadian LSL. Sampel pada penelitian ini berjumlah 102 sampel yang terdiri dari 51 kasus dan 51 kontrol dengan teknik purposive sampling dengan analisis univariat, bivariat (chi-square), dan multivariat (logistic regression). Hasil uji univariat terdapat 50% homoseks, dan 50% tidak homoseks. Usia berisiko 91.2% dan usia tidak berisiko 8.8%. Status pekerjaan yang bekerja 60.8% dan yang tidak bekerja 39.2%. pendidikan rendah 30.4% dan pendidikan tinggi 69.6%. riwayat peristiwa traumatik 66.7% dan yang tidak memiliki peristiwa traumatik 33.3%. Lingkungan yang buruk dan baik sama sebesar 50%. Prevalensi keluarga tidak harmonis 63.7% dan keluarga harmonis 36.3%. Dari hasil uji bivariat didapatkan hubungan antara pekerjaan dengan perilaku homoseks (p-value=0.008), peristiwa traumatik dengan perilaku homoseks (p-value=<0.0001), keluarga dengan perilaku homoseks (p-value=<0.0001), dan lingkungan dengan perilaku homoseks (p-value=0.047). faktor paling dominan adalah peristiwa traumatis (p-value=<0.0001) dengan OR sebesar 14.06. Diharapkan keluarga, orang terdekat, puskesmas dan tenaga kesehatan dapat memberikan dukungan dan perhatian untuk menciptakan lingkungan yang nyaman sehingga diharapkan bisa mengurangi rasa trauma atau ketakutan dimasa lalu dan pelaku homoseksual dapat memiliki kesadaran diri sendiri untuk tidak melakukan penyimpangan orientasi seksual.
Kata kunci: Homoseksual, LGBT, LSL