<p><span>Keberadaan jalur subduksi memiliki karakteristik magmatisme dan vulkanisme yang berbeda. <span>Karakteristik ini akan tercermin pada morfologi gunungapi, karakteristik letusan, asosiasi batuan terutama <span>karakteristik mineralogi dan geokimia batuan beku tersebut, sehingga penelitian detil berkaitan dengan karakteristik <span>mineralogi dan geokimia batuan beku sangat dibutuhkan untuk memahami genesa magmatisme dan vulkanisme di <span>daerah tersebut. Lokasi penelitian berada di Pantai Menganti, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. <span>Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis petrografi untuk mengetahui komposisi mineral penyusun lava <span>basalt, lebih jauh lagi untuk mengidentifikasi evolusi mineral plagioklas dan analisis geokimia ICP-MS (<span><em>Inductively </em><span><em>Coupled Plasma Mass Spectrometry</em><span>) untuk mengetahui kandungan unsur jejak (<span><em>trace element</em><span>) dan unsur tanah <span>jarang (<span><em>Rare Earth Element</em><span>/REE). Evolusi plagioklas penyusun lava basalt Pantai Menganti berupa penurunan <span>komposisi nilai An (<span><em>Anorthite</em><span>), labradorit (An<span>52-59<span>) menjadi andesine-labradorit (An<span>43-50<span>) karena dikontrol oleh <span>diferensiasi magma normal berupa fraksinasi kristal, dalam hal ini tidak menunjukkan adanya <span><em>magma mixing</em><span>. <span>Berdasarkan kajian geokimia didapatkan hasil berupa afinitas magma pembentukan lava basalt di daerah penelitian <span>berada pada tholeitik hingga transisi dengan tatanan tektonik berupa <span><em>Active Continental Margin </em><span>(ACM).</span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span><br /></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></span></p>