Autis dikatakan sebagai gangguan pekembangan dengan ciri utama yaitu gangguan interaksi sosial, gangguan pada komunikasi dan keterbatasan minat serta kemampuan imajinasi yang gejalanya mulai tampak sebelum anak berusia tiga tahun (DSM IV, 2010). Hasil observasi yang didapatkan dari wawancara orangtua pada anak yang autis yang melakukan terapi di Poli ABK RS Grha Husada Petrokimia Gresik didapatkan bahwa sebagian besar orangtua masih belum memahami sebenarnya apa yang menjadi penyebab anaknya mengalami autis, selain itu mereka juga masih kebingungan bagaimana merawat anaknya saat di rumah dengan kondisi anaknya sekarang. Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, dilakukan pendataan berdasarkan rekam medis Poli, penyuluhan dan dialog interaktif dengan khalayak sasaran di atas, dipandu oleh para pakar, sebagai bentuk pemberdayaan dan edukasi.
Kegiatan ini bersifat problem solving, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan. Metode kualitatif fenomenologis dipilih karena merupakan pandangan berpikir yang menekankan fokus pada pengalaman-pengalaman subjektif (data diungkap berdasarkan sudut pandang subjek). Dalam kegiatan ini melakukan beberapa tahapan meliputi: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
Target luaran yang dihasilkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan motivasi orangtua dalam menghadapi kondisi khusus pada anakanya dan dapat berkontribusi baik submitted di Jurnal Pengabdian Masyarakat, serta draft modul atau buku Pemberdayaan dan Edukasi Orangtua Autisme