2011
DOI: 10.25026/jtpc.v1i3.26
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pharmacist’s Strategies in Treating Asthma Bronchiale Outpatien

Abstract: ABSTRAKAsma adalah salah satu masalah kesehatan utama dunia. Gejala asma yang sebenarnya dapat diobati dan dikendalikan sehingga mencegah serangan yang serius. Apoteker perlu memainkan perannya dalam pharmaceutical care (pelayanan kefarmasian) yang bertujuan untuk menemukan sistem perawatan kesehatan yang diperlukan untuk meningkatkan nilai terapi obat kompleks dan signifikan obat morbiditas dan mortalitas terkait, berfungsi untuk meningkatkan hasil farmakoterapi dan kualitas hidup pasien asma. Persepsi pasien… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2

Citation Types

0
2
0
9

Year Published

2016
2016
2019
2019

Publication Types

Select...
5

Relationship

4
1

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(11 citation statements)
references
References 11 publications
0
2
0
9
Order By: Relevance
“…Hal ini telah diinterpretasikan sebagai efek pada respon inflamasi kronis, dan didukung oleh pengurangan infiltrasi dari eosinofil dan limfosit CD4+ ke dalam saluran pernafasan setelah alergen berikutnya masuk [5]. Aminofilin sering digunakan di rumah sakit di Indonesia [6] [7] [8].…”
Section: Original Researchunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Hal ini telah diinterpretasikan sebagai efek pada respon inflamasi kronis, dan didukung oleh pengurangan infiltrasi dari eosinofil dan limfosit CD4+ ke dalam saluran pernafasan setelah alergen berikutnya masuk [5]. Aminofilin sering digunakan di rumah sakit di Indonesia [6] [7] [8].…”
Section: Original Researchunclassified
“…Namun di Indonesia, aminofilin justru termasuk dalam salah satu terapi eksaserbasi asma menurut Daftar Obat Essensial (DOEN) [10]. Beberapa penelitian retrospektif terdahulu menunjukkan bahwa pada penggunaan aminofilin pada pasien asma yang menjalani rawat inap, menunjukkan ADRs yang relatif ringan dan jarang, bahkan tidak ada ADRs [6] [7] [8]. Perbedaan kejadian ADRs dapat dikarenakan kejadian dari ADRs pada pasien dan dapat bersifat individual, sehingga perlu dilakukan pemantauan terhadap penggunaan aminofilin/teofilin pada pasien asma di Indonesia.…”
Section: Original Researchunclassified
“…1 Golongan metilsantin yang sering digunakan untuk terapi eksaserbasi asma di Indonesia yaitu teofilin dan aminofilin. [5][6][7] Keduanya memiliki rentang terapeutik sempit sehingga berisiko menyebabkan terjadinya reaksi obat yang tidak dikehendaki atau adverse drug reaction (ADR), seperti yang dilaporkan oleh Hart (2000) 8 , Parasmeswaran (2000) 9 , Fotinos dan Dodson (2002) 10 , Makino et al (2006) 11 , dan Tyagi et al (2008) 12 . Namun, efek dari ADR obat dapat bersifat individual, termasuk juga efek pengobatan dengan teofilin pada pengobatan asma.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Aminofilin termasuk dalam daftar Daftar Obat Essensial Nasional 2013 dan sering digunakan untuk eksaserbasi asma, namun tidak menimbulkan ADR yang serius bahkan jarang terjadi. [5][6][7] Aminofilin merupakan turunan teofilin dengan penambahan ethylenediamine yang menjadi kompleks garam yang larut air. Penggunaan teofilin atau aminofilin telah berkurang karena tingginya frekuensi efek samping dan efektivitas relatif rendah serta lebih lambat.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Rute pemberian aminofilin berupa sediaan intravena aminofilin dengan pertimbangan waktu kerja obat yang cepat dibandingkan oral dan diindikasikan untuk kondisi serangan asma yang termasuk dalam kondisi darurat. 4,[6][7][8] Penelitian sebelumnya mengenai terapi asma rawat inap di beberapa rumah sakit di Surabaya dan sekitarnya menunjukkan kejadian ADR dari aminofilin cenderung sedikit dan ringan, bahkan tidak ada.…”
unclassified