COVID-19 pneumonia merupakan salah satu komplikasi pada pasien COVID-19 dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Pasien COVID-19 dengan pneumonia memerlukan perawatan intensif apabila terjadi kondisi gagal napas atau saturasi oksigen (SpO2) <93%. Salah satu modalitas pada pasien COVID-19 dengan pneumonia ialah antibiotik. Evaluasi antibiotik diperlukan untuk terwujudnya penggunaan antibiotik yang rasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kesesuaian penggunaan antibiotik pada pasien COVID-19 dengan pneumonia di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Bhayangkara H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya meliputi kesesuaian rute pemberian, jenis, dosis, frekuensi pemberian, lama pemberian, dan outcome therapy. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif menggunakan rekam medik pasien COVID-19 dengan pneumonia yang dirawat pada bulan Januari – Juli tahun 2021. Didapatkan 58 pasien COVID-19 dengan pneumonia yang memenuhi kriteria inklusi. Levofloksasin, meropenem, dan sefoperason-sulbaktam merupakan antibiotik yang paling banyak diberikan dengan persentase masing-masing 33%, 24%, dan 19%, secara berturut-turut. Keseluruhan antibiotik sudah tepat rute pemberian yang diberikan secara intravena. Berdasarkan kesesuaian jenis antibiotik dan dosis pemberian, diperoleh delapan antibiotik sudah sesuai dan dua antibiotik tidak sesuai berdasarkan frekuensi pemberian. Lama pemberian antibiotik secara umum sudah sesuai dengan pedoman. Ditemukan status pasien yang meninggal dunia lebih banyak selama perawatan dibandingkan dengan yang sembuh Kesimpulan pada penelitian ini adalah antibiotik yang diberikan pada pasien COVID-19 dengan pneumonia yang menjalani perawatan intensif tepat jenis antibiotik, tepat rute pemberian, tepat dosis, dan tepat lama pemberian. Diperlukan upaya yang berkesinambungan antara seluruh tenaga Kesehatan di rumah sakit untuk mewujudkan penggunaan antibiotik yang rasional.