Antidesma bunius L. Spreng is one of the plants that can use for antioxidants. The antioxidant activity of buni leaves caused by the presence of flavonoid compounds that potentially scavenge free radicals. This study aimed to identify the flavonoid compounds in buni leaves and compare the antioxidant activity between infusions of dried and fresh simplicia of buni leaves. This research procedure includes the collection of materials, determination of plants, made simplicia and infusions, identification of flavonoid compounds, and quantitative antioxidant activity test using the DPPH free radical method (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). The result obtained in the IC50 values from the linear regression equation between % inhibition and the concentration of the test solution. The IC50 values have been analyzed by a non-parametric statistical test with a 95% confidence level. The result of flavonoid identification showed the infusion contains flavonoid. The IC50 values of infusion from dried and fresh simplicia of buni leaves were 197,344±0,819 ppm and 303,646±3,731 ppm. Dried simplicia on antioxidant classification have weak antioxidant activity, while fresh simplicia have very weak antioxidant activity. The infusion from fresh and dried simplicia of buni leaves has significantly different antioxidant activity (p?0,05). Dried simplicia is more recommended for making infusions for an antioxidant.
Keywords: Antidesma bunius, antioxidants, infusion
Abstrak
Daun buni atau Antidesma bunius L. Spreng merupakan salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kandungan senyawa flavonoid daun buni dan mengetahui perbandingan aktivitas antioksidan sediaan infusa simplisia kering dan simplisia segar daun buni. Prosedur penelitian ini meliputi pengumpulan bahan, determinasi tanaman, pembuatan simplisia, pembuatan infusa, identifikasi senyawa flavonoid, serta uji aktivitas antioksidan secara kuantitatif dengan metode radikal bebas DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl). Data yang didapatkan berupa nilai IC50 yang diperoleh dari persamaan regresi linier antara % inhibisi terhadap konsentrasi larutan uji. Nilai IC50 dianalisis dengan uji statistik non parametric dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil identifikasi senyawa flavonoid menunjukkan infusa daun buni positif mengandung senyawa flavonoid. Nilai IC50 infusa simplisia segar dan infusa simplisia kering daun buni berturut-turut 303,646±3,731 ppm dan 197,344±0,819 ppm. Infusa simplisia segar memiliki aktivitas antioksidan sangat lemah, sedangkan infusa simplisia kering memiliki aktivitas antioksidan lemah. Infusa simplisia segar dan infusa simplisia kering daun buni memiliki aktivitas antioksidan yang berbeda signifikan (p?0,05). Berdasarkan data yang diperoleh simplisia kering daun buni lebih direkomendasikan dalam pembuatan infusa sebagai antioksidan dibandingkan simplisia segar.
Kata Kunci: Daun buni, antioksidan, infusa