2014
DOI: 10.35800/bdp.2.2.2014.4913
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Pola tanam rumput laut Kappaphycus Alvarezii di Pulau Nain Kabupaten Minahasa Utara

Abstract: Culture pattern of  seaweed Kappaphycus alvarezii like cultivation calender will improve the quality dan increase productionof seaweed.  This pattern can be arranged through examining seaweed growth and measuring waters quality. Culture technique used was long line where seaweed was tied at 100 cm from water surface.  Cultivation cycle was done twice a year using five frames measuring 3 x 3 x 2 m3 each and located at five observation stations.  Biophysical of water at each station was measured. Data of biophys… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2018
2018
2024
2024

Publication Types

Select...
6

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(7 citation statements)
references
References 3 publications
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Pemantauan selama satu tahun menunjukkan bahwa pola musim tanam ini tidak sama setiap lokasi tergantung pada karakteristik iklim yang dapat mempengaruhi kondisi perairan setempat. Penerapan pola musim tanam yang baik akan menjadi bagian dari pemeliharaan lingkungan perairan, di mana pada saat musim pertumbuhan rumput laut yang tidak menguntungkan maka sebaiknya pembudidaya rumput laut berhenti untuk menanam sehingga lingkungan dapat kembali pulih seperti keadaan semula (Mudeng, 2014). Hal ini dilakukan selain dapat meminimalkan kegagalan panen karena iklim dan penyakit (Arisandi dkk, 2014), juga berfungsi untuk menjaga tingkat kesuburan perairan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Pemantauan selama satu tahun menunjukkan bahwa pola musim tanam ini tidak sama setiap lokasi tergantung pada karakteristik iklim yang dapat mempengaruhi kondisi perairan setempat. Penerapan pola musim tanam yang baik akan menjadi bagian dari pemeliharaan lingkungan perairan, di mana pada saat musim pertumbuhan rumput laut yang tidak menguntungkan maka sebaiknya pembudidaya rumput laut berhenti untuk menanam sehingga lingkungan dapat kembali pulih seperti keadaan semula (Mudeng, 2014). Hal ini dilakukan selain dapat meminimalkan kegagalan panen karena iklim dan penyakit (Arisandi dkk, 2014), juga berfungsi untuk menjaga tingkat kesuburan perairan.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…This means no waste or pollution entering the cultivation tank. Mudeng & Ngangi, (2014)mention that nitrite levels in waters are 0.001 mg/l, at least not more than 0.06 mg/l; nitrite levels exceeding 0.05 mg/l will be toxic to aquatic organisms.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Susilowati et al (2012), mengemukakan bahwa budidaya dengan metode rawai panjang (long line) pada kedalaman yang berbeda memberikan laju pertumbuhan rumput laut di permukaan lebih tinggi dibandingkan di dasar. Mudeng dan Ngangi (2014), mengemukakan bahwa metode rakit apung dapat meningkatkan laju pertumbuhan rumput laut secara optimal jika pemilihan lokasi penanamannya tepat dan terhindar dari pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan penyakit bagi rumput laut. Keberhasilan budi daya rumput laut sangat ditentukan sejak penentuan lokasi (Anggadiredja et al, 2010) Desa Sepempang merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Bunguran Timur dan memiliki potensi dalam penerapan budidaya rumput laut.…”
Section: Pendahuluanunclassified