“…Fragmen ITS banyak digunakan untuk identifikasi maupun karakterisasi jamur karena mudah diamplifikasi, terkonservasi, konsisten, serta memiliki variasi tinggi dalam satu genus, sehingga akan menghasilkan amplikon yang spesifik (Shamim et al, 2017 (Srivastava, Gupta, Lal, & Sinha, 2017) dan sebaliknya akan menghasilkan pola yang sama pada sampel yang memiliki susunan DNA yang serupa (Viaud, Pasquier, & Brygoo, 2000). Penggabungan dari kedua PCR ITS dan RFLP tersebut memungkinkan dihasilkannya penanda yang bersifat spesifik ditingkat spesies, dan memiliki polimorfisme yang tinggi pada isolat jamur tertentu misal Fusarium (Datta, Choudhary, Shamim, & Dhar, 2011) dan Ganoderma (Nusaibah et al, 2011). Penanda ini juga terbukti murah, mudah digunakan dan tidak memerlukan waktu yang lama pada studi keragaman jenis jamur melalui proses isolasi jamur (Diguta et al, 2011), maupun tanpa melalui tahapan isolasi jamur (Viaud et al, 2000).…”