“…Interaktivitas post dalam bentuk dialog tanya jawab, promosi dan kontes, link ke website lain, vote, atau tipe lain yang memungkinkan konsumen berinteraksi secara aktif diketahui dapat meningkatkan keterlibatan konsumen terhadap merek di sosial media (S. S. Wang, Lin, & Liang, 2018). Vukasović & Strašek (2014), menjelaskan bahwa agar sebuah merek survive, perlu dibangun interaksi secara aktif sehingga menjadikan fans mudah untuk mengakses merek, strategi komunikasi perlu dilakukan secara menarik melalui nama merek dan layanannya untuk mengembangkan kedekatan merek dengan konsumen. Dalam penelitian ini, kami membagi ke dalam dua jenis interaksi yakni interaksi aktif dimana admin merek aktif membalas komentar fans, dan interkasi pasif dimana admin merek tidak pernah membalas komentar fans.…”