Potensi Ekstrak Etanol dan Fraksi-Fraksinya Dari Tiga Varietas Jahe Sebagai Agen Antibakteri Terhadap Staphylococcus aureus

Abstract

<jats:p>One of the natural ingredients that to be used to inhibit bacterial growth is the Zingiber officinale. In Indonesia, there are 3 types of ginger which are distinguished by morphology, namely ‘emprit ginger (Zingiber officinale var. Amarum), ‘ gajah’ ginger (Zingiber officinale var. Officinarum), and red ginger (Zingiber officinale var. Rubrum). This research was conducted to determine the activity of extracts and fractions of three ginger varieties in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus using the disc diffusion method. The test group consisted of ethanol extract, n-hexane fraction, and ethyl acetate fraction from 3 ginger varieties, concentrations of 5, 10, 20% w / v, gentamicin 10 μg (positive control) and 10% DMSO (negative control). The test results showed that ethanol extracts and fractions from the rhizomes of three varieties of ginger have the ability to inhibit S. aureus at concentrations of 5, 10, and 20% w / v, increasing the concentration will increase the diameter of the inhibition zone. At a concentration of 20% of all samples, the one with the greatest resistance was the n-hexane fraction (diameter of inhibitory zone of emprit ginger 9.80 mm, elephant ginger 9.78 mm, and red ginger 9.90 mm). The difference in ginger variety only affects the antibacterial activity of the ethanol extract, but not the n-hexane and ethyl acetate fractions.</jats:p>

Studi in Vitro Dan in Vivo Sediaan Topikal Salep Ekstrak Jahe, Serai Dan Cengkeh (Jasekeh) Terhadap Penyembuhan Luka Diabetes Melitus Tipe Ii

“…14 Hal tersebut juga di dapatkan dari penelitian Dianasari et al,(2020) ekstrak etanol dan fraksi dari rimpang tiga varietas jahe memiliki daya hambat terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 5, 10, dan 20%, naiknya konsentrasi akan meningkatkan diameter zona hambatnya. 15 Penelitian yang dilakukan oleh Diannur Lailatul Maghfiroh (2021) dengan hasil uji antibakteri ektrak daun sereh dan ekstrak daun katuk pada variasi konsentrasi 5%, 20%, 40%, dan 80% memiliki perbedaan diameter daya hambat. Sehingga menunjukkan adanya aktivitas bakteri.…”

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dan Ekstrak Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Streptococcus pyogenes dengan Metode Difusi Cakram

“…Namun, efektivitas ekstrak jahe merah, bawang putih, dan kombinasi kedua ekstrak sangat kecil (< 10 mm) bila dibandingkan dengan Amoxicilin sebagai kontrol positif yang memiliki rerata zona hambat > 20mm (daya hambat kuat). Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa antibakteri ekstrak jahe merah dan bawang putih masih di bawah Amoxicilin 5,7,9,13,15 . Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jahe merah, bawang putih, dan kombinasi kedua ekstrak belum dapat menggantikan posisi antibiotik seperti Amoxicilin sebagai antibakteri tunggal tetapi peran ekstrak jahe merah dan bawang putih sebagai terapi tambahan untuk mempercepat penyembuhan dapat dipertimbangkan.…”

“…Jahe merah dan bawang putih adalah bahan alami yang sudah dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia. Selain digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan, kedua bahan ini juga digunakan untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan seperti nyeri tenggorokan, batuk, dan mengobati luka 5,6 . Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jahe merah mengandung flavonoid dan tannin sebagai bahan antibakteri 6 .…”

“…Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jahe merah mengandung flavonoid dan tannin sebagai bahan antibakteri 6 . Jahe merah memiliki efektivitas antibakteri yang lebih baik dibandingkan jahe jenis lain 5 . Bawang putih juga mengandung bahan aktif yang berefek sebagai antibakteri seperti alisin, flavonoid, saponin, dan tannin [6][7][8] .…”

“…Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa jahe merah efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus 5,9 , Eschericia coli 9 , Streptococcus mutans 10 , dan Streptococcus pyogenes 11 . Penelitian lain menunjukkan bahwa bawang putih juga efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus 9 , Eschericia coli 9 , dan Streptococcus pyogenes 7 .…”