2019
DOI: 10.3390/su11051379
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Power and Public Space: A Historical Observation of Seoul Plaza

Abstract: Power creates and changes space. Power may be various forms of authority, individual or social structure, complex situations or an unidentifiable force. This study focuses on understanding how power influences a space which is a social product of the exercise of power, thus re-defining power in spatial practices as an extensive introduction to the literature on power. This historical observation study conducts a case review on Seoul Plaza, a socio-political center of downtown Seoul, South Korea. A systematic r… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2022
2022

Publication Types

Select...
2

Relationship

0
2

Authors

Journals

citations
Cited by 2 publications
(2 citation statements)
references
References 39 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Pada periode pertama, Taman Sriwedari menjadi sebuah ruang interaksi raja dengan rakyat serta berbagai etnis dapat bertemu dalam aktivitas-aktivitas seni dan budaya bersama, dalam hal ini adalah kebudayaan Jawa. Penggunaan ruang pada periode pertama erat dengan dengan kebijakan pembangunan oleh era pemerintahan Pakubuwono X. Sejalan dengan yang dinyatakan oleh Kim dan Min [39] bahwa salah satu tipe kekuatan yang mempengaruhi perkembangan (transformasi, karakterisasi, dan pembentukan) ruang publik adalah pengendalian oleh kekuasaan. Kemudian berkembang pula berbagai festival kebudayaan seperti Maleman yang menjadi icon Taman Sriwedari dan berawal dari tradisi yang juga berkaitan dengan kasunanan.…”
Section: Kesimpulanunclassified
“…Pada periode pertama, Taman Sriwedari menjadi sebuah ruang interaksi raja dengan rakyat serta berbagai etnis dapat bertemu dalam aktivitas-aktivitas seni dan budaya bersama, dalam hal ini adalah kebudayaan Jawa. Penggunaan ruang pada periode pertama erat dengan dengan kebijakan pembangunan oleh era pemerintahan Pakubuwono X. Sejalan dengan yang dinyatakan oleh Kim dan Min [39] bahwa salah satu tipe kekuatan yang mempengaruhi perkembangan (transformasi, karakterisasi, dan pembentukan) ruang publik adalah pengendalian oleh kekuasaan. Kemudian berkembang pula berbagai festival kebudayaan seperti Maleman yang menjadi icon Taman Sriwedari dan berawal dari tradisi yang juga berkaitan dengan kasunanan.…”
Section: Kesimpulanunclassified
“…El espacio público es un escenario en constante transformación, lugar de tensión entre los diferentes actores que allí intervienen, en él se dan disimiles relaciones de fuerza y poder, visibilizadas o invisibilizadas, pero también de resistencia y lucha por parte de los grupos sociales más marginados de las ciudades; las estructuras de poder cambia con el tiempo, las relaciones sociales evolucionan y se transforman en un lapso corto o largo, incluso de muchas décadas (Kim & Min, 2019). La Plazoleta de la quindianidad muestra las desigualdades entre quienes ostentan el poder administrativo, el poder religioso o cualquier otro privilegio, y lo que la ciudad oculta, los "otros", vendedores ambulantes, mujeres trans que ejercen la prostitución, habitantes en situación de calle, migrantes venezolanos, jornaleros, etc., sujetos para los cuales la ciudad no fue planeada.…”
Section: A Manera De Conclusiónunclassified