Salah satu tantangan pengembangan turbin angin beradasarkan data potensi angin pada wilayah Maluku adalah sebagian besar wilayah mempunyai potensi angin kecepatan rendah yang berkisar antara 2-6 m/s, sehingga diperlukan analisis tepat penerapan teknologinya. Koefisien daya turbin aliran terbuka dalam banyak penelitian terdahulu untuk turbin aliran terbuka mempunyai koefesien daya cukup rendah walau beberapa hasil simulasi hidrodinamik menunjukkan koefesien daya mendekati nilai Betz limit, dimana bentuk airfoil blade yang digunakan mempunyai pengaruh yang besar. Penelitian ini merupakan tinjauan penggunaan profil airfoil National Advisory Committee for Aeronautics (NACA) 6 digit pada data base NACA dengan melakukan eksperimen dengan pembebanan bertahap pada range kecepatan angin 2-6 m/s dengan putaran turbin sesuai nilai tip speed ratio (TSR) yang ditetapkan. Perbandingan daya maksimum atau daya pada kecepatan rotasi optimum dilakukan melalui tracking daya maksimum yaitu pada TSR atau kecepatan rotasi optimum untuk menentukan kinerja airfoil. Hasil tracking titik maximum power point (MPP) yang diperoleh menunjukan bahwa MPP model turbin dalam kasus ini adalah 0.86 kali daya turbin (Betz limit) atau 0.51 kali daya kinetic angin, sehingga profil airfoil NACA 6 digit ini dapat digunakan pada turbin angin dengan kecepatan 2-8 m/s.