Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat - Sendimas 2016 2016
DOI: 10.21460/sendimas2016.2016.01.4
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Ppeningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Bendungan Kecamatan Selomerto Kab. Wonosobo Melalui Agribisnis Jamur Tiram Putih

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…di Pantai Jungwok dalam bentuk sampel segar memiliki kandungan senyawa bioaktif yang lebih bervariasi seperti alkaloid, terpenoid dan flavonoid bila dibandingkan Ulva sp., dan Boergesenia sp. (Setyorini & Maria, 2020); 9 dari 12 spesies makroalga di Pantai Wediombo diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antara lain Acrocystis nana, Caulerpa sp., Chaetomorpha crassa, Dictyota sp., Gracilaria canaliculata, Gelidiella acerosa, Sargassum sp., Turbinaria sp., dan Ulva lactuca (Prasetyaningsih & Rahardjo, 2016); ekstrak Acanthophora muscoides di Pantai Krakal dengan pelarut n-heksan memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibanding pelarut metanol (Setyati et al, 2017). Selanjutnya, Ulva lactuca L. di Pantai Kukup memiliki aktivitas antioksidan yang dapat dikembangkan pada bidang kesehatan, farmasi dan kosmetik (Costa et al, 2018); ekstrak metanol Sargassum sp., di Pantai Indrayanti berpotensi sebagai antioksidan kuat (Sedjati et al, 2018); dan Gracilaria verrucosa di Pantai Ngandong dan Pantai Pok Tunggal memiliki potensi antioksidan lemah (Febrianto et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…di Pantai Jungwok dalam bentuk sampel segar memiliki kandungan senyawa bioaktif yang lebih bervariasi seperti alkaloid, terpenoid dan flavonoid bila dibandingkan Ulva sp., dan Boergesenia sp. (Setyorini & Maria, 2020); 9 dari 12 spesies makroalga di Pantai Wediombo diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antara lain Acrocystis nana, Caulerpa sp., Chaetomorpha crassa, Dictyota sp., Gracilaria canaliculata, Gelidiella acerosa, Sargassum sp., Turbinaria sp., dan Ulva lactuca (Prasetyaningsih & Rahardjo, 2016); ekstrak Acanthophora muscoides di Pantai Krakal dengan pelarut n-heksan memiliki aktivitas antioksidan paling tinggi dibanding pelarut metanol (Setyati et al, 2017). Selanjutnya, Ulva lactuca L. di Pantai Kukup memiliki aktivitas antioksidan yang dapat dikembangkan pada bidang kesehatan, farmasi dan kosmetik (Costa et al, 2018); ekstrak metanol Sargassum sp., di Pantai Indrayanti berpotensi sebagai antioksidan kuat (Sedjati et al, 2018); dan Gracilaria verrucosa di Pantai Ngandong dan Pantai Pok Tunggal memiliki potensi antioksidan lemah (Febrianto et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified