Background: Striae gravidarum is a common phenomenon that occurs in pregnant women and a marker of decrease in skin elasticity. Poor elasticity of the perineum can result perineal laceration in vaginal childbirth. This study was to determine the relationship of striae gravidarum perinenum with the occurrence lacerations in normal labor, and the factors that most influence the occurrence of mild and severe perineal lacerations.Method: Used a cross sectional design, with a sample of 188 respondents. Assessment striae gravidarum using Atwal et al (2006) which has been modified, assessment of perineal lacerations used RCOG (2006). Data collection was done during the months of April to July 2015 in the maternity room Panembahan Senopati Bantul Hospital.
Result and Discussion:Factors that influence the occurrence of mild laceration were striae gravidarum moderate-severe (RP 1,230: CI 95% 1,23053-1,23066), primiparous (RP 1,2675: CI 95% 1,13709-1,41298). Factors that influence the occurrence of severe laceration were striae gravidarum moderate-severe (RP 1,676: CI 95% 1,246-2,255), primiparous (RP 1,117: CI 95% 1,1172-1,1175), the lithotomy position (RP 1,012: CI 95% 1,011-1,0629).
Conclusion:Striae gravidarum is factor that influence the occurance of perineal laceration. Checking of striae gravidarum can be to estimate the severity of perineal laceration, the more scores striae gravidarum more severe perineal laceration that may be experienced by childbirth mothers.
ABSTRAKLatar Belakang: Striae gravidarum adalah fenomena yang lazim terjadi pada ibu hamil dan merupakan penanda penurunan elastisitas kulit. Elastisitas perineum yang kurang baik dapat mengakibatkan laserasi perineum pada persalinan vaginal. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan striae gravidarum dengan kejadian laserasi perinenum pada persalinan normal, dan faktor-faktor yang paling mempengaruhi terjadinya laserasi perineum ringan dan berat.
Metode:Menggunakan cross sectional design, dengan sampel sebesar 188 responden. Penilaian striae gravidarum menggunakan metode Atwal et al (2006) yang telah dimodifikasi, penilaian laserasi perineum menggunakan metode RCOG (2006). Pengumpulan data dilakukan selama bulan April-Juli 2015 di kamar bersalin RSUD Panembahan Senopati Bantul.
Hasil dan Pembahasan:Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya laserasi ringan adalah striae gravidarum sedang-berat (RP 1,230: 95%IK 1,23053-1,23066), primipara (RP 1,2675: 95%IK 1,13709-1,41298). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya laserasi berat adalah striae gravidraum sedang-berat (RP 1,676: 95%IK 1,246-2,255), primipara (RP 1,117: 95%IK 1,1172-1,1175), posisi litotomi (RP 1,012: 95%IK 1,011-1,0629).Kesimpulan: Striae gravidarum merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya laserasi perineum. Memeriksa striae gravidarum dapat untuk memperkirakan tingkat keparahan laserasi perineum, semakin banyak skor striae gravidarum semakin parah laserasi perineum yang mungkin dialami ibu bersalin.