ABSTRAKPendahuluan. Rapid Emergency Medicine Score (REMS) merupakan suatu instrumen yang banyak digunakan untuk melakukan stratifikasi risiko pasien non-bedah di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Namun, pasien usia lanjut yang datang ke IGD seringkali datang dengan manifestasi klinis yang atipikal, sehingga performa REMS untuk populasi khusus ini perlu diuji. Penelitian ini dilakukan untuk menilai performa REMS pada populasi pasien usia lanjut yang datang ke IGD.Metode. Dilakukan penelitian kohort prospektif berbasis penelitian prognostik pada pasien usia >60 tahun yang datang ke IGD RS dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta selama September hingga Oktober 2016. Subjek diikuti selama 30 hari sejak kedatangan ke IGD. Selanjutnya dilakukan perhitungan kalibrasi (uji Hosmer Lemeshow) dan diskriminasi (perhitungan Area under ROC Curve) REMS dalam memprediksi mortalitas 30 hari pasien usia lanjut.Hasil. Terdapat 321 pasien usia lanjut masuk IGD selama periode penelitian dan 306 di antaranya memenuhi kriteria pemilihan. Dari seluruh subjek, 163 (53,2% pasien adalah laki-laki. Insiden kematian 30 hari sebanyak 22,8% (IK95% 22,3-23,3). Rerata usia 68,3 (SB 6,7) tahun. Sebanyak 83 (27%) pasien dikategorikan triage merah. Terdapat 154 (50%) pasien dengan REMS 0-7, 140 (46%) dengan REMS 8-17 dan 12(4%) with REMS lebih dari 17. Plot kalibrasi menunjukkan r=0,23 dengan hasil uji Hosmer Lemeshow buruk (p=0,00). AUC REMS untuk memprediksi mortalitas 30 hari pasien usia lanjut adalah 0,45 (95% CI 0,23-0,66).Simpulan. REMS menunjukkan performa yang buruk dalam memprediksi mortalitas 30 hari pasien usia lanjut di IGD.